Lantaidalam tempat kerja harus terbuat dari bahan yang keras, tahan air dan bahan kimia yang merusak (Bennet NB. Silalahi, 1995:228). Karena lantai licin akibat tumpahan air, tahan minyak atau oli berpotensi besar terhadap terjadinya Bahaya merupakan segala sesuatu yang bisa menimbulkan kecelakaan dan PAK. Di tempat kerja, kita sering kali menemukan bahaya yang bisa mengancam keselamatan dan kesehatan kerja. Untuk itu, sebagai ahli K3 kita harus memahami apa saja bahaya yang ada di tempat kerja. Adapun faktor bahaya tersebut ada lima yaitu faktor biologi, kimia, fisika, psikologis dan ergonomi. Nah apa saja penjelasannya? Yuk simak SafetyzenFaktor Bahaya dalam K3 di Tempat KerjaBerikut ada lima faktor bahaya di tempat kerja yang perlu diwaspadai dan dikendalikan dengan Faktor bahaya biologiFaktor bahaya biologi adalah bahaya yang berasal dari makhluk hidup. Biasanya berbentuk jamur, virus, bakteri yang merupakan penyebab mikron serta serangga, unggas, binatang buas dan lainnya yang merupakan penyebab makro. Ada juga bahaya yang disebabkan oleh tumbuh-tumbuhan beracun dan berbahaya. Faktor bahaya ini mengancam tubuh secara langsung maupun bertahap. Pekerjaan yang sering berisiko adalah pekerjaan di luar kantor seperti perkebunan, pertambangan, dan Faktor bahaya kimiaFaktor bahaya kimia adalah segala bahan kimia yang bisa mengakibatkan bahaya pada tubuh pekerja atau lingkungan serta mengakibatkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Bahan kimia di dunia ini ada banyak. Beberapa diantaranya yang berbahaya seperti bahan kimia beracun, bahan kimia reaktif, bahan kimia radioaktif, mudah meledak, mudah terbakar, iritan dan bahan kimia ini sering kita temukan di laboratorium, pabrik ataupun bentuk usaha yang menggunakan bahan kimia ini. Setiap bahan kimia memiliki penanganannya yang berbeda-beda3. Faktor bahaya fisikaFaktor bahaya fisika ini sama dengan faktor bahaya mekanik yaitu segala bentuk bahaya yang disebabkan dari sifat fisika suatu benda, alat atau tempat kerja. Contoh bahaya fisika seperti ketinggian, konstruksi, mesin kendaraan, confined space, tekanan, kebisingan, suhu, cahaya, getaran, listrik dan juga Faktor bahaya ergonomi/ biomekanikFaktor bahaya ergonomi atau biomekanik adalah bahaya yang diakibatkan akibat posisi bekerja yang tidak benar. Hal ini juga didukung dengan desain kerja yang salah serta penempatan posisi bahan yang tidak sesuai. Efek dari bahaya ergonomi akan mengakibatkan penyakit akibat kerja yang diderita dalam jangka waktu yang lama dan panjang. Contoh faktor bahaya ergonomi adalah gerakan berulang, postur kerja yang salah, pengangkatan manual, serta desain tempat kerja yang tidak sesuai. Untuk itu, kita harus menempatkan posisi bekerja dengan baik dan benar agar masalah ergonomi bisa Faktor bahaya sosiologis dan psikologisFaktor bahaya ini memang tidak terlihat begitu jelas layaknya yang lain akan tetapi sangat berbahaya apabila dibiarkan begitu saja. Faktor Bahaya psikologis sosiologis adalah bahaya yang timbul akibat terganggunya psikologis seseorang yang diakibatkan oleh banyak hal seperti stres, kekerasan, pelecehan , pengucilan, intimidasi dan emosi itu dia contoh faktor bahaya dalam k3 yang meliputi faktor bahaya biologi, ergonomi, fisika, psikologi dan juga kimia.
Tinggiatau rendahnya nilai pH air tergantung pada beberapa faktor yaitu: a) Konsentrasi gas-gas dalam air seperti CO2 b) Konsentrasi garam-garam karbonat dan bikarbonat c) Proses dekomposisi bahan organik di dasar perairan. Secara alamiah, pH perairan dipengaruhi oleh konsentrasi karbondioksida (CO2) dan senyawa bersifat asam. Perairan umum dengan
Perbedaan Bahaya dan Resiko Hallo Teman Safety Pada kesempatan kali ini mimin akan membahas tentang Perbedaan Bahaya dan resiko. Mohon untuk disimak ya !!! Bahaya dan risiko berbeda dalam keselamatan dan kesehatan kerja Kita harus bisa memahami apa definisi dari Bahaya dan Risiko terlebih dahulu, karena beberapa orang bahkan seorang praktisi HSE pun sering terbalik/tertukar pemahamannya dalam menuliskan bahaya dan risiko didalam paperworknya . let’s check it out ???? Pengertian Bahaya Bahaya adalah sesuatu yang dapat menyebabkan kerugian penyakit, kematian pada manusia dan kerusakan pada lingkungan/alat. Jenis-jenis Bahaya Bahaya Biologi Flora dan fauna Bahaya Fisik Cahaya, suhu, suara, radiasi, tekanan, getaran dan ergonomi Bahaya Mekanik Mesin, alat angkut, bejana tekan. Bahaya Psikologi Beban Kerja, stress Bahaya Kimia Toxic, api, polusi etc Dalam Ilmu Epidemiologi, bahaya biasa kita sebut sebagai agen. Sederhananya, ketika tidak ada sesuatu itu potensi-potensi kerugian, kerusakan, dan hal-hal yg berhubungan dengan penyakit atau keselamatan tidak akan terjadi. Sehingga dapat kita ketahui dari gambar tersebut Bahayanya adalah jenis Bahaya Biologi yaitu Singa Pengertian Risiko ISO 31000 2018, mendefinisikan risiko sebagai “the effect of uncertainty on an organization’s ability to meet its objectives”. Artinya Risiko adalah Efek Ketidakpastian pada kemampuan organisasi untuk mencapai tujuan. Ada tiga Poin utama dalam definisi baru tersebut Efek, efek yang dimaksud pada poin ini adalah penyimpangan dari apa yang diharapkan, bisa positif atau negatif. Risiko terkait keselamatan kerja umumnya bersifat negatif. Ketidakpastian, ketidakpastian pada poin ini adalah kurangnya informasi atau pengetahuan tentang suatu peristiwa, kemungkinan/probability atau konsekuensinya/keparahan Tujuan, suatu aktivitas hanya dilakukan untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan dapat berupa keuangan, kesehatan dan keselamatan, tujuan lingkungan. Sehingga, definisi ini menyebabkan transparansi dalam diskusi dengan pemangku kepentingan karena tujuan dibuat eksplisit/tegas/tersurat. Probabilitas/Kemungkinan yang dimaksud dalam definisi tersebut mempertimbangkan faktor-faktor Sejarah kejadian Frekuensi paparan bahaya Frekuensi aktivitas Durasi aktivitas Kompetensi pekerja Eksisting control Kepatuhan akan hukum Kondisi lingkungan, dll. Sedangkan Konsekuensi mempertimbangkan dampak terhadap Manusia Aset Lingkungan Operasional Bisnis Konsekuensi hukum Menurut pendapat saya pribadi, pada gambar tersebut Risikonya adalah tercabik oleh Singa, termakan oleh Singa. karena hal tersebut adalah suatu bentuk ketidakpastian yang dapat mempengaruhi tujuan organisasi ketika ada aktivitas manusia didekat Singa sebagai hazard. Kemudian dalam ISO terbaru ada istilah efek ketidakpastian atau effect uncertainty. Didalam gambar tersebut adalah bisa berupa bagian tubuh terluka sehingga memerlukan tindakan P3K, Medical Treatment bahkan sampai dengan Fatality/Kematian. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa yang termasuk kategori dari Bahaya Singa yang buas Risiko Dapat tercabik oleh Singa, dapat termakan oleh Singa, dsb. Intisari dari tulisan ini, jika bahaya didefinisikan dengan baik, mitigasi atau pencegahan sesuai hirarki pengendalian bahaya eliminasi, subtitusi dan rekayasa teknik, kontrol administrasi dan alat pelindung diri dapat kita tentukan dengan tepat sesuai konteks pekerjaan. Pengendalian Risiko K3 Bahaya dan risiko memiliki hubungan yang erat. Bahaya menjadi sumber terjadinya kecelakaan atau insiden baik menyangkut manusia, properti dan lingkungan. Disisi lain, risiko menggambarkan besarnya kemungkinan suatu bahaya dapat menimbulkan kecelakaan serta besarnya keparahan yang dapat diakibatkan. Seperti yang telah dituliskan sebelumnya, besar risiko ditentukan oleh berbagai faktor, seperti besarnya paparan, lokasi, pengguna, kuantiti serta kerentanan unsur yang terlibat. Insiden atau kecelakaan disebabkan oleh adanya suatu bahaya yang akan mengakibatkan cidera pada manusia. Semua kecelakaan selalu disebabkan oleh bahaya, artinya jika tidak ada bahaya maka kecelakaan tidak terjadi “no hazards, no accident”. Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah semua bahaya dapat menimbulkan insiden? Jawabannya tentu saja “tidak” karena tergantung kepada tingkat risikonya, peluang, dan tingkat keparahannya untuk menimbulkan suatu kecelakaan atau menimbulkan cidera dan kerusakan. Inilah kunci dari manajemen risiko, untuk menilai peluang suatu bahaya menjadi kecelakaan likelihood dan bagaimana keparahan jika terjadi severity. Seperti yang telah kita ketahui bahwa Singa merupakan hazard bagi manusia karena dapat diterkam, dicabik, dicakar ataupun dimakan. Namun apakah semua Singa memilki risiko tinggi bagi manusia? Hmmmmmm, tentu “tidak”. Tergantung kondisi dan situasinya. Dimanapun berada, seekor singa tetaplah binatang yang buas yang menjadi sumber bahaya. Tingkat risiko interaksi Singa akan berbeda-beda. Sebagai contoh, Singa yang berada dipemukiman padat penduduk memiliki risiko yang sangat tinggi. Sedangkan, Singa yang berada di dalam kandang di kebun binatang bahayanya tetap ada namun memiliki tingkat risiko yang rendah bahkan Singa yang merupakan hazard ini menjadi tontonan dan hiburan bagi para pengunjung di kebun binang. Sehingga, suatu risiko digambarkan sebagai peluang dan kemungkinan probability suatu bahaya untuk menghasilkan kerugian atau kecelakaan serta tingkat keparahan yang ditimbulkan jika kecelakaan terjadi severity. Oleh karena itu, dalam konsep keselamatan kerja, sasaran utamanya adalah mengendalikan atau menghilangkan bahaya sehingga secara otomatis, risikonya dapat dikurangi atau dihilangkan. Risiko yang telah diketahui besar dan potensi akibatnya harus dikelola dengan tepat, efektif dan sesuai dengan kemampuan serta kondisi perusahaan. Untuk mengendalikan risiko yang ada, dua hal yang dapat kita lakukan, yaitu menekan likelihood dan severity nya. Menekan likelihood Pengurangan kemungkinan ini dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan yaitu Eliminasi, Subtitusi, Teknis Isolasi dan Pengendalian jarak, administratif dan pendekatan manusia. Eliminasi, Risiko dapat dihindarkan dengan menghilangkan atau mengeliminasi sumber bahayanya. Contoh Singa yang buas dibunuh tapi apa kita tega membunuh hewan? Hehehe Subtitusi, Mengganti bahan, alat, atau cara kerja dengan yang lain sehingga kecelakaan dapat ditekan. Contoh Singa yang buas tadi hazard kita ganti dengan kucing atau kelinci agar kemungkinan risikonya lebih kecil. Isolasi, Sumber bahaya dengan penerima di Isolir dengan suatu penghalang barrier sehingga kemungkinan bahaya dapat dikurangi. Contoh Singa di kebun binatang tidak dibiarkan berkeliaran namun dimasukkan kedalam kandang barrier. Pengendalian Jarak, Semakin jauh manusia dengan sumber bahaya maka semakin kecil pula kemungkinan kecelakaan terjadi. Contoh Ketika ada Singa dipemukiman padat penduduk maka masyarakat menjauh dari sumber bahaya tersebut. Adiminstratif, Pendekatan ini dilakukan untuk mengurangi kontak dengan sumber bahaya. Contoh Di kebun binatang kandang singa diberi poster K3 atau rambu K3 “hanya petugas terlatih/pawang yang boleh masuk kedalam kandang”. Pendekatan manusia, Pendekatan ini dilakukan dengan memberi pelatihan kepada pekerja mengenai cara kerja aman, budaya keselamatan dan prosedur. Contoh pekerja dan pengunjung di kebun binatang sebelum memulai aktivitas diberi penyuluhan terlebih dahulu mengenai apa saja bahaya-bahaya yang ada dan risiko yang dapat terjadi. Menekan Severity Berbagai pendekatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi keparahan antara lain Tanggap darurat, Keparahan dapat ditekan jika perusahaan memiliki sistem tanggap darurat yang baik dan terencana. Contoh Tanggap darurat dikebun binatang. Jika kejadian seperti pengunjung yang diserang oleh singa dapat ditanggulangi dan diberi pertolongan pertama dengan cepat dan tepat maka keparahan dapat ditekan. Pengalihan Kontak, Opsi yang dapat dilakukan untuk menekan keparahan adalah pengalihan risiko kepihak lain, sehingga beban risiko perusahaan menurun. Dalam kontrak dapat diatur pembagian atau pengalihan tanggungjawab dengan pihak lain. Contoh Pekerja dikebun binatang diberi atau dimasukkan kedalam program asuransi BPJS Ketenagakerjaan misalnya. Namun dengan opsi ini, perusahaan masih menanggung sebagian risiko residual risk karena dengan asurasi tidak mencakup risiko akan tuntutan hukum, kehilangan pelanggan dan terutama citra perusahaan. Design Features, Keparahan suatu kejadian dapat dikurangi dengan pendekatan desain yang aman. Contoh Kandang yang ada benar-benar kokoh dengan mempertimbangkan aspek teknis sehingga kandang tersebut benar-benar aman dan tidak memberikan dampak keparahan baik dari segi ekonomi biaya perbaikan atau cidera akibat terkaman singa yang keluar dari kandang. Mengurangi paparan, Keparahan suatu kejadian juga dapat ditekan dengan mengurangi paparan, misalnya waktu kerja, dosis yang aman, pengaturan proses kerja dll. Separasi, Pemisahan peralatan atau proses yang mengandung risiko tinggi dengan instalasi lainnya, pengaturan jarak aman dan lainnya. Alat Pelindung Diri, Opsi ini adalah opsi terakhir the last resort dalam opsi pengendalian risiko karena APD sejatinya bukan untuk mencegah kecelakaan namun hanya untuk mengurangi keparahan kecelakaan. Sebagai penutup, Berbagai macam pendekatan diatas bisa saja mengurangi kedua aspek likelihood dan severity dalam hal pengendalian risiko. Sebagai contoh Teknik Subtitusi. Mengganti singa dengan kucing, kemungkinan terjadinya kecelakaan akan menurun dan tentu saja keparahan dari suatu kejadian yang disebabkan oleh kucing yang menyerang manusia juga menjadi lebih kecil nilai keparahannya. Jadi, pemilihan teknik pengendalian risiko yang tepat sangat penting untuk memperoleh hasil yang paling baik.
yangmengancam dan menggangu kehidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Krishna, dkk (2008) menjelaskan bahwa pengertian bencana merupakan
Jawabannya adalah 1 faktor teknis, 2 faktor lingkungan 3 faktor manusia Berikut ini pembahasannya ya! Pengenalan potensi bahaya di tempat kerja merupakan dasar untuk mengetahui pengaruhnya terhadap tenaga kerja, serta dapat dipergunakan untuk mengadakan upaya-upaya pengendalian dalam rangka pencegahan penyakit akibat kerja yagmungkin terjadi. Secara umum, potensi bahaya lingkungan kerja dapat berasal atau bersumber dari berbagai faktor, antara lain 1 faktor teknis, yaitu potensi bahaya yang berasal atau terdapat pada peralatan kerja yang digunakan atau dari pekerjaan itu sendiri; 2 faktor lingkungan, yaitu potensi bahaya yang berasal dari atau berada di dalam lingkungan, yang bisa bersumber dari proses produksi termasuk bahan baku, baik produk antara maupun hasil akhir; 3 faktor manusia, merupakan potensi bahaya yang cukup besar terutama apabila manusia yang melakukan pekerjaan tersebut tidak berada dalam kondisi kesehatan yang prima baik fisik maupun psikis. Demikian faktor penyebab yang mengakibatkan dampak langsung dalam hal potensi bahaya lingkungan kerja.
KaryaIlmiah ini kami buat untuk berpartisipasi dalam memperingati “ Hari Pendidikan Nasional” yang diselenggarakan oleh sekolah. Karya Ilmiah ini berjudul “ Maraknya Kenakalan Remaja”. Dengan terselesainya Karya Ilmiah ini,
Jakarta - Efek rumah kaca atau Green House Effect GHE terbentuk dari adanya gas-gas rumah kaca di atmosfer bumi. Efek rumah kaca juga diartikan sebagai proses pemanasan alami, yang terjadi apabila gas-gasnya terperangkap radiasi panas di dari buku IPA SMP/MTs Kelas VII terbitan Kemendikbud yang ditulis oleh Wahono Widodo, dkk, pada atmosfer bumi terdapat beberapa gas-gas rumah kaca alami yang penting, seperti siklus air, uap air H2O, karbon dioksida CO2, Nitrous Oxide N2O , Methana CH4, Ozon O3, CFC, dan HFC. Tanpa adanya gas-gas tersebut, kehidupan di bumi tidak akan mungkin alasan tersebut, maka efek rumah kaca hanya dapat terjadi pada planet-planet yang memiliki lapisan atmosfer saja, seperti Bumi, Mars, Venus, dan satelit alami coba kalian bayangkan apabila gas-gas rumah kaca tidak ada pada atmosfer bumi? Suhu bumi akan menjadi sangat dingin, seperti halnya juga yang terjadi pada planet jika jumlah gas-gas rumah kaca di atmosfer bumi semakin bertambah, maka suhu bumi akan terus ilmuwan telah mempelajari efek rumah kaca sejak tahun 1824. Salah satu ilmuan bernama Joseph Fourier, mengatakan bahwa adanya gas-gas rumah kaca tersebutlah yang membuat iklim bumi layak huni. Tanpa efek rumah kaca, diperkirakan permukaan bumi akan berubah sekitar 60°F atau 15,6° C lebih efek rumah kaca sendiri didasarkan, karena peristiwa yang terjadi sama dengan rumah kaca, di mana panas yang masuk akan terperangkap di dalamnya, dan tidak dapat menembus ke luar kaca. Hal itu tentunya akan membuat suhu di dalam seisi rumah kaca tersebut akan lebih tinggi dibandingkan di efek rumah kaca terjadi ketika radiasi sinar matahari mengenai atmosfer bumi. Radiasi panas yang dipantulkan oleh bumi akan terhalang, sehingga panas tersebut terperangkap ke terperangkapnya panas itu, kemudian menyebabkan suhu bumi meningkat. Gas rumah kaca membiarkan cahaya matahari masuk ke dalam bumi, namun gas tersebut tidak bisa memantulkannya kembali ke permukaan modul Fisika Paket C Setara SMA/MA Kelas XI oleh Marga Surya Mudhari, Drs, MT, penyebab timbulnya efek rumah kaca adalah adanya panas yang ditimbulkan cahaya matahari dari kumpulan gas-gas di permukaan bumi yang terperangkap dalam atmosfer aktivitas yang menjadi penyebab timbulnya efek rumah kaca di antaranya, sebagai berikut -Hasil pembakaran bahas bakal fosil seperti minyak bumi, batu bara, asap pabrik, dan hasil pembakaran bahan bakar dari kendaraan bermotor. -Tingginya pemakaian pupuk kimia dalam bidang penebangan liar disertai dengan pembakaran hutan Deforestation. -Penggunaan chlorofluorocarbons CFCs pada alat pendingin seperti AC, secara emisi gas metana dari aktivitas lahan sawah pertanian, hewan, dan Efek Rumah KacaBeberapa dampak yang timbul akibat adanya efek rumah kaca adalah-Adanya perubahan temperatur bumi yang semakin tinggi, menyebabkan perubahan iklim di berbagai daerah di panen secara besar-besaran, akibat perubahan iklim yang glasier bongkahan es, sehingga menyebabkan naiknya kadar air risiko kepunahan berbagai spesies makhluk hidup. Penelitian dalam majalah Nature, mengungkapkan peningkatan suhu dari adanya efek rumah kaca, dapat menyebabkan kepunahan lebih dari satu juta spesies. -Menipisnya lapisan ozon pada atmosfer, yang melindungi bumi dari bahaya radiasi sinar ultra violet UV.Hilangnya terumbu karang yang ada di perairan itu dia penjelasan mengenai efek rumah kaca. Semakin tinggi tingkat konsentrasi gas rumah kaca, maka semakin besar pula efek yang ditimbulkan. Simak Video "Sebanyak 50 Persen Danau-danau di Dunia Mengering" [GambasVideo 20detik] nwy/nwy
Dimana penyebab pencemaran air sebagian besar disebabkan oleh ulah atau aktivitas manusia. Adapun pencemaran air yang terjadi dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti limbah industri, limbah pertanian, dan limbah rumah tangga. Limbah Industri. Limbah industri dari sebuah pabrik mempunyai zat-zat yang sangat berbahaya.
Potensi Bahaya dan Risiko Terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja Potensi Bahaya adalah sesuatu yang berpotensi untuk terjadinya insiden yang berakibat pada kerugian. Motivasi utama dalam melaksanakan keselamatan dan kesehatan kerja adalah untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyakit yang ditimbulkan oleh pekerjaan. Oleh karena itu perlu melihat penyebab dan dampak yang ditimbulkannya. Risiko adalah kombinasi dan konsekuensi suatu kejadian yang berbahaya dan peluang terjadinya kejadian tersebut. Mustahil untuk mengetahui semua bahaya yang ada. Beberapa hal yang tampak jelas berbahaya, seperti bekerja dengan menggunakan tangga yang tidak stabil atau penanganan bahan kimia bersifat asam. Namun demikian, banyak kecelakaan terjadi akibat dari situasi sehari-hari misalnya tersandung tikar di lantai kantor. Ini tidak berarti bahwa tikar pada umumnya berbahaya! Namun demikian, hal ini bisa terjadi, tikar tersebut dalam posisi terlipat atau tidak seharusnya dan menjadi potensi bahaya dalam kasus ini. Seperti diketahui, potensi bahaya keselamatan dan kesehatan kerja dapat berupa berbagai bentuk. Terlebih lagi, masing-masing risiko bisa menjadi tinggi atau rendah, tergantung pada tingkat peluang bahaya yang ada. Mempertimbangkan kasus tikar, tingkat risiko mungkin bergantung pada posisi matras – Apakah dalam posisi tergulung? Apakah jelas terlipat? risiko cedera – jika seseorang tersandung oleh tikar ini, ia cenderung jatuh ke lantai atau menabrak mesin yang bergerak? Risiko yang ditimbulkan dapat berupa berbagai konsekuensi dan dapat dibagi menjadi empat kategori besar Advertisment Jika anda berminat mengikuti, silahkan langsung mendaftar dengan mengklik tombol berikut Baca Juga apa itu K3 ? Tabel A Potensi bahaya keselamatan dan kesehatan kerja didasarkan pada dampak korban Kategori A Kategori B Kategori C Kategori D Potensi bahaya yang menimbulkan risiko dampak jangka panjang pada kesehatan Potensi bahaya yang menimbulkan risiko langsung pada keselamatan Risiko terhadap kesejahteraan atau kesehatan sehari-hari Potensi bahaya yang menimbulkan risiko pribadi dan psikologisBahaya factor kimia debu, uap logam, uap Bahaya faktor biologi penyakit dan gangguan oleh virus, bakteri, binatang dsb. Bahaya faktor fisik bising, penerangan, getaran, iklim kerja, jatuh Cara bekerja dan bahaya factor ergonomis posisi bangku kerja, pekerjaan berulang- ulang, jam kerja yang lama Potensi bahaya lingkungan yang disebabkan oleh polusi pada perusahaan di masyarakat Kebakaran Listrik Potensi bahaya Mekanikal tidak adanya pelindung mesin House keeping perawatan buruk pada peralatan Air Minum Toilet dan fasilitas mencuci Ruang makan atau Kantin P3K di tempat kerja Transportasi Pelecehan, termasuk intimidasi dan pelecehan seksual Terinfeksi HIV/AIDS Kekerasan di tempat kerja Stress Narkoba di tempat kerja Dalam Tabel A, bahan-bahan bersifat racun atau asam termasuk dalam kategori A, sedangkan tikar tergulung merupakan bahaya tersandung termasuk bagian housekeeping dalam kategori B. Tentu saja beberapa hal mungkin dapat termasuk dalam kedua kategori. Misalnya api bisa ditempatkan dalam kategori A dan B. Tabel A menggambarkan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja mencakup semua dampak kesehatan pada pekerja, dari keselamatan fisik sampai kesejahteraan mental dan sosial serta bahaya/risiko yang ditimbulkannya. Tidak akan mungkin bagi seorang pengusaha untuk mengidentifikasi dan menemukan solusi untuk semua elemen ini tanpa kerjasama dengan tenaga kerja. Inilah salah satu alasan lagi mengapa konsultasi antara pekerja dan manajemen sangat penting. Potensi bahaya yang mengakibatkan dampak risiko jangka panjang pada kesehatan Suatu bahaya kesehatan akan muncul bila seseorang kontak dengan sesuatu yang dapat menyebabkan gangguan/kerusakan bagi tubuh ketika terjadi pajanan “exposure” yang berlebihan. Bahaya kesehatan dapat menyebabkan penyakit yang disebabkan oleh pajanan suatu sumber bahaya di tempat kerja. Potensi bahaya kesehatan yang biasa di tempat kerja berasal dari lingkungan kerja antara lain faktor kimia, faktor fisik, faktor biologi, faktor ergonomis dan faktor psikologi. Bahaya faktor-faktor tersebut akan dibahas secara rinci lebih lanjut di bawah ini antara lain kimia, fisik, biologi dan ergonomis. Bahaya Faktor Kimia Risiko kesehatan timbul dari pajanan berbagai bahan kimia. Banyak bahan kimia yang memiliki sifat beracun dapat memasuki aliran darah dan menyebabkan kerusakan pada sistem tubuh dan organ lainnya. Bahan kimia berbahaya dapat berbentuk padat, cairan, uap, gas, debu, asap atau kabut dan dapat masuk ke dalam tubuh melalui tiga cara utama antara lain Inhalasi menghirup Dengan bernapas melalui mulut atau hidung, zat beracun dapat masuk ke dalam paru-paru. Seorang dewasa saat istirahat menghirup sekitar lima liter udara per menit yang mengandung debu, asap, gas atau uap. Beberapa zat, seperti fiber/serat, dapat langsung melukai paru- paru. Lainnya diserap ke dalam aliran darah dan mengalir ke bagian lain dari tubuh. Pencernaan menelan Bahan kimia dapat memasuki tubuh jika makan makanan yang terkontaminasi, makan dengan tangan yang terkontaminasi atau makan di lingkungan yang terkontaminasi. Zat di udara juga dapat tertelan saat dihirup, karena bercampur dengan lendir dari mulut, hidung atau tenggoroka Zat beracun mengikuti rute yang sama sebagai makanan bergerak melalui usus menuju perut. Penyerapan ke dalam kulit atau kontak invasif Beberapa di antaranya adalah zat melewati kulit dan masuk ke pembuluh darah, biasanya melalui tangan dan waja Kadang-kadang, zat-zat juga masuk melalui luka dan lecet atau suntikan misalnya kecelakaan medis. Guna mengantisipasi dampak negatif yang mungkin terjadi di lingkungan kerja akibat bahaya faktor kimia maka perlu dilakukan pengendalian lingkungan kerja secara teknis sehingga kadar bahan-bahan kimia di udara lingkungan kerja tidak melampaui nilai ambang batas NAB. Bahan kimia di tempat kerja Bahan-bahan kimia digunakan untuk berbagai keperluan di tempat kerja. Bahan- bahan kimia tersebut dapat berupa suatu produk akhir atau bagian bentuk bahan baku yang digunakan untuk membuat suatu produk. Juga dapat digunakan sebagai pelumas, untuk pembersih, bahan bakar untuk energi proses atau produk samping. Banyak bahan kimia yang digunakan di tempat kerja mempengaruhi kesehatan kita dengan cara-cara yang tidak diketahui. Dampak kesehatan dari beberapa bahan kimia bisa secara perlahan atau mungkin membutuhkan waktu bertahun- tahun untuk berkembang. Apa yang perlu diketahui untuk mencegah atau mengurangi bahaya? kemampuan bahan kimia untuk menghasilkan dampak kesehatan negatif sifat beracun. Semua bahan kimia harus dianggap sebagai sumber potensi bahaya sampai dampak bahan kimia tersebut sepenuhnya diketahui; wujud bahan kimia selama proses kerja. Hal ini dapat membantu untuk menentukan bagaimana mereka bisa kontak atau masuk ke dalam tubuh dan bagaimana paparan dapat dikendalikan; bagaimana mengenali, menilai dan mengendalikan risiko kimia misalnya dengan memasang peralatan pembuangan exhaust pada sumber polutan, menggunakan rotasi pekerjaan untuk mempersingkat pajanan pekerja terhadap bahaya; jenis alat pelindung diri APD yang diperlukan untuk melindungi pekerja, seperti respirator dan sarung tangan ; bagaimana mengikuti sistem komunikasi bahaya bahan kimia yang sesuai melalui lembar data keselamatan LDK dan label dan bagaimana menginterpretasikan LDK dan label tersebut. Lembar Data Keselamatan dan Pelabelan Bahan Kimia Pelabelan merupakan pemberian tanda berupa gambar/simbol, huruf/tulisan, kombinasi keduanya atau bentuk pernyataan lain yang disertakan pada bahan berbahaya, dimasukkan ke dalam, ditempelkan, atau merupakan bagian kemasan bahan berbahaya, sebagai keterangan atau penjelasan yang berisi nama sediaan atau nama dagang, nama bahan aktif, isi/berat netto, kalimat peringatan dan tanda atau simbol bahaya, petunjuk pertolongan pertama pada kecelakaan. Pelabelan bahan kimia merupakan salah satu cara penting untuk mencegah penyalahgunaan atau penanganan yang dapat menyebabkan cedera atau sakit. Dalam transportasi, bila kemungkinan terjadi kecelakaan, maka sangat penting dalam keadaan darurat untuk mengetahui risiko dari zat-zat tersebut. Sedangkan lembar data keselamatan bahan adalah lembar petunjuk yang berisi informasi tentang sifat fisika, kimia dari bahan berbahaya, jenis bahaya yang dapat ditimbulkan, cara penanganan dan tindakan khusus yang berhubungan dengan keadaan darurat dalam penanganan bahan berbahaya. Contoh Label GHS untuk Transportasi Di Indonesia, selain lembar data keselamatan, penyediaan pelabelan bahan kimia merupakan salah satu kewajiban pengusaha/pengurus dalam mengendalikan bahan kimia di tempat kerja. Adapun lembar data keselamatan bahan dan pelabelan beserta klasifikasi bahaya bahan kimia yang berdasarkan sistim global harmonisasi telah juga diadopsi oleh Pemerintah Indonesia. Bahaya Faktor Fisik Faktor fisik adalah faktor di dalam tempat kerja yang bersifat fisika antara lain kebisingan, penerangan, getaran, iklim kerja, gelombang mikro dan sinar ultra ungu. Faktor-faktor ini mungkin bagian tertentu yang dihasilkan dari proses produksi atau produk samping yang tidak diinginkan. Kebisingan Kebisingan adalah semua suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat- alat proses produksi dan atau alat-alat kerja yang pada tingkat tertentu dapat me- nimbulkan gangguan pendengaran. Suara keras, berlebihan atau berkepanjangan dapat merusak jaringan saraf sensitif di telinga, menyebabkan kehilangan pendengaran sementara atau permanen. Hal ini sering diabaikan sebagai masalah kesehatan, tapi itu adalah salah satu bahaya fisik utama. Batasan pajanan terhadap kebisingan ditetapkan nilai ambang batas sebesar 85 dB selama 8 jam sehari. Penerangan Penerangan di setiap tempat kerja harus memenuhi syarat untuk melakukan pekerjaan. Penerangan yang sesuai sangat penting untuk peningkatan kualitas dan produktivitas. Sebagai contoh, pekerjaan perakitan benda kecil membutuhkan tingkat penerangan lebih tinggi, misalnya mengemas kotak. Studi menunjukkan bahwa perbaikan penerangan, hasilnya terlihat langsung dalam peningkatan produktivitas dan pengurangan kesalahan. Bila penerangan kurang sesuai, para pekerja terpaksa membungkuk dan mencoba untuk memfokuskan penglihatan mereka, sehingga tidak nyaman dan dapat menyebabkan masalah pada punggung dan mata pada jangka panjang dan dapat memperlambat pekerjaan mereka. Getaran Getaran adalah gerakan bolak-balik cepat reciprocating, memantul ke atas dan ke bawah atau ke belakang dan ke depan. Gerakan tersebut terjadi secara teratur dari benda atau media dengan arah bolak balik dari kedudukannya. Hal tersebut dapat berpengaruh negatif terhadap semua atau sebagian dari tubuh. Misalnya, memegang peralatan yang bergetar sering mempengaruhi tangan dan lengan pengguna, menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan sirkulasi di tangan. Sebaliknya, mengemudi traktor di jalan bergelombang dengan kursi yang dirancang kurang sesuai sehingga menimbulkan getaran ke seluruh tubuh, dapat mengakibatkan nyeri punggung bagian bawah. Getaran dapat dirasakan melalui lantai dan dinding oleh orang-orang disekitarnya. Misalnya, mesin besar di tempat kerja dapat menimbulkan getaran yang mempengaruhi pekerja yang tidak memiliki kontak langsung dengan mesin tersebut dan menyebabkan nyeri dan kram otot. Batasan getaran alat kerja yang kontak langsung maupun tidak langsung pada lengan dan tangan tenaga kerja ditetapkan sebesar 4 m/detik2. Iklim kerja Ketika suhu berada di atas atau di bawah batas normal, keadaan ini memperlambat pekerjaan. Ini adalah respon alami dan fisiologis dan merupakan salah satu alasan mengapa sangat penting untuk mempertahankan tingkat kenyamanan suhu dan kelembaban ditempat kerja. Faktor- faktor ini secara signifikan dapat berpengaruh pada efisiensi dan produktivitas individu pada pekerja. Sirkulasi udara bersih di ruangan tempat kerja membantu untuk memastikan lingkungan kerja yang sehat dan mengurangi pajanan bahan kimia. Sebaliknya, ventilasi yang kurang sesuai dapat mengakibatkan pekerja kekeringan atau kelembaban yang berlebihan; menciptakan ketidaknyamanan bagi para pekerja; mengurangi konsentrasi pekerja, akurasi dan perhatian mereka untuk praktek kerja yang aman. Agar tubuh manusia berfungsi secara efisien, perlu untuk tetap berada dalam kisaran suhu normal. Untuk itu diperlukan iklim kerja yang sesuai bagi tenaga kerja saat melakukan pekerjaan. Iklim kerja merupakan hasil perpaduan antara suhu, kelembaban, kecepatan gerakan udara dan panas radiasi dengan tingkat panas dari tubuh tenaga kerja sebagai akibat dari kerja berdasarkan suhu dan kelembaban ditetapkan dalam Kepmenaker No 51 tahun 1999 diatur dengan memperhatikan perbandingan waktu kerja dan waktu istirahat setiap hari dan berdasarkan beban kerja yang dimiliki tenaga kerja saat bekerja ringan, sedang dan berat. Radiasi Tidak Mengion Radiasi gelombang elektromagnetik yang berasal dari radiasi tidak mengion antara lain gelombang mikro dan sinar ultra ungu ultra violet. Gelombang mikro digunakan antara lain untuk gelombang radio, televisi, radar dan telepon. Gelombang mikro mempunyai frekuensi 30 kilo hertz – 300 giga hertz dan panjang gelombang 1 mm – 300 cm. Radiasi gelombang mikro yang pendek 1 cm dapat menembus jaringan yang lebih dalam. Radiasi sinar ultra ungu berasal dari sinar matahari, las listrik, laboratorium yang menggunakan lampu penghasil sinar ultra violet. Panjang felombang sinar ultra violet berkisar 1 – 40 nm. Radiasi ini dapat berdampak pada kulit dan mata. Bahaya Faktor Biologi Faktor biologi penyakit akibat kerja sangat beragam jenisnya. Seperti pekerja di pertanian, perkebunan dan kehutanan termasuk di dalam perkantoran yaitu indoor air quality, banyak menghadapi berbagai penyakit yang disebabkan virus, bakteri atau hasil dari pertanian, misalnya tabakosis pada pekerja yang mengerjakan tembakau, bagasosis pada pekerja – pekerja yang menghirup debu-debu organic misalnya pada pekerja gandum aspergillus dan di pabrik gula,. Penyakit paru oleh jamur sering terjadi pada pekerja yang menghirup debu organik, misalnya pernah dilaporkan dalam kepustakaan tentang aspergilus paru pada pekerja gandum. Demikian juga “grain asma” sporotrichosis adalah salah satu contoh penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh jamur. Penyakit jamur kuku sering diderita para pekerja yang tempat kerjanya lembab dan basah atau bila mereka terlalu banyak merendam tangan atau kaki di air seperti pencuci. Agak berbeda dari faktor-faktor penyebab penyakit akibat kerja lainnya, faktor biologis dapat menular dari seorang pekerja ke pekerja lainnya. Usaha yang lain harus pula ditempuh cara pencegahan penyakit menular, antara lain imunisasi dengan pemberian vaksinasi atau suntikan, mutlak dilakukan untuk pekerja-pekerja di Indonesia sebagai usaha kesehatan biasa. Imunisasi tersebut berupa imunisasi dengan vaksin cacar terhadap variola, dan dengan suntikan terhadap kolera, tipus dan para tipus perut. Bila memungkinkan diadakan pula imunisasi terhadap TBC dengan BCG yang diberikan kepada pekerja-pekerja dan keluarganya yang reaksinya terhadap uji Mantaoux negatif, imunisasi terhadap difteri, tetanus, batuk rejan dari keluarga-keluarga pekerja sesuai dengan usaha kesehatan anak-anak dan keluarganya, sedangkan di Negara yang maju diberikan pula imunisasi dengan virus influenza. Baca Juga Pentingnya Mengetahui Potensi Bahaya di Tempat Kerja dan Cara Mengantisipasinya Bahaya Faktor Ergonomi dan Pengaturan Kerja Industri barang dan jasa telah mengembangkan kualitas dan produktivitas. Restrukturisasi proses produksi barang dan jasa terbukti meningkatkan produktivitas dan kualitas produk secara langsung berhubungan dgn disain kondisi kerja Pengaturan cara kerja dapat memiliki dampak besar pada seberapa baik pekerjaan dilakukan dan kesehatan mereka yang melakukannya. Semuanya dari posisi mesin pengolahan sampai penyimpanan alat-alat dapat menciptakan hambatan dan risiko. Penyusunan tempat kerja dan tempat duduk yang sesuai harus diatur sedemikian sehingga tidak ada pengaruh yang berbahaya bagi kesehatan. Tempat – tempat duduk yang cukup dan sesuai harus disediakan untuk pekerja-pekerja dan pekerja- pekerja harus diberi kesempatan yang cukup untuk menggunakannya. Baca Juga Prinsip ergonomi adalah mencocokan pekerjaan untuk pekerja. Ini berarti mengatur pekerjaan dan area kerja untuk disesuaikan dengan kebutuhan pekerja, bukan mengharapkan pekerja untuk menyesuaikan diri. Desain ergonomis yang efektif menyediakan workstation, peralatan dan perlengkapan yang nyaman dan efisien bagi pekerja untuk digunakan. Hal ini juga menciptakan lingkungan kerja yang sehat, karena mengatur proses kerja untuk mengendalikan atau menghilangkan potensi bahaya. Tenaga kerja akan memperoleh keserasian antara tenaga kerja, lingkungan, cara dan proses kerjanya. Cara bekerja harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan ketegangan otot, kelelahan yang berlebihan atau gangguan kesehatan yang lain. Risiko potensi bahaya ergonomi akan meningkat dengan tugas monoton, berulang atau kecepatan tinggi; dengan postur tidak netral atau canggung; bila terdapat pendukung yang kurang sesuai; bila kurang istirahat yang cukup. Demikianlah sedikit ulasan tentang potensi bahaya dan ulasan lengkap bisa mengikuti training Ahli K3 Umum yang dilaksanakan Oleh PT PRASHETYA QUALITY..Pelatihan dan Sertifikasi yang berkualitas dan sesuai dengan standarisasi baik secara nasional dan internasional, kami yakin bahwa Program Pelatihan yang Kami tawarkan akan mampu memberikan kontribusi yang maksimal kepada pihak perusahaan..Pelatihan-pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 adalah pelatihan-pelatihan yang disusun untuk memberi bekal kepada personil yang ditunjuk perusahaan untuk dapat menerapkan K3 di tempat kerja. Sehingga dapat mengeliminisir kecelakaan di tempat kerja. Advertisment Advertisment Jika anda berminat mengikuti, silahkan langsung mendaftar dengan mengklik tombol berikut PerencanaanK3. Perencanaan K3 paling sedikit memuat: 1) Tujuan dan sasaran, 2) Skala prioritas, 3) Upaya pengendalian bahaya, 4) Penetapan sumber daya, 5) Jangka waktu pelaksanaan 6) Indikator pencapaian, dan7) Sistem pertanggungjawaban. Pelaksanaan rencana

Jakarta Hipersomnia adalah gangguan tidur yang mungkin jarang terdengar dan memang cukup jarang terjadi. Hipersomnia mengakibatkan penderitanya mengalami kantuk yang berlebihan pada siang hari atau menghabiskan waktu terlalu lama untuk tertidur. Gangguan Tidur Tak Cuma Insomnia, Waspadai Juga Bahaya Hipersomnia Penyakit Susah Tidur yang Umum Terjadi, Kenali Gejala Untuk Mengatasi Sering Ngantuk di Siang Hari, Kenali Gangguan Tidur Hipersomnia Kondisi ini juga sering kali menyebabkan kesulitan untuk bangun pada pagi hari setelah tidur pada malam hari atau tidur siang. Penderita penyakit ini bisa mengalami berbagai hal yang berbahaya, karena kebutuhan untuk tidur dapat terjadi kapan saja, termasuk pada saat mengemudikan kendaraan atau bekerja. Penyebab dan gejala hipersomnia harus dikenali agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. Selain itu, penderita penyakit ini juga bisa mengalami penurunan fungsi kognitif yang signifikan akibat rasa mengantuk. Hipersomnia dapat berkembang selama beberapa minggu hingga beberapa bulan. Berikut rangkum dari berbagai sumber, Kamis 17/10/2019 tentang penyebab dan gejala tidur dok. ElmiraHipersomnia tentunya akan sangat berbahaya bila tidak segera dikenali. Bisa saja penyakit ini membuat kamu mengantuk saat sedang berkendara, yang tentunya akan fatal bagi keselamatan kamu maupun orang lain. Oleh karena itu, kamu wajib untuk mengetahui penyebab hipersomnia agar bisa menghindarinya dan kesehatan tetap terjaga. Berikut beberapa penyebab hipersomnia yang perlu kamu ketahui - Faktor genetik - Memiliki berat badan berlebih - Penggunaan obat-obatan terlarang atau alkohol - Tidak mendapatkan tidur yang cukup pada malam hari deprivasi tidur - Cedera kepala atau terdapatnya penyakit neurologis, seperti sklerosis ganda - Gangguan tidur seperti narkolepsi rasa kantuk pada siang hari dan sleep apnea interupsi dari pernapasan selama tidurGejala HipersomniaGejala Hipersomnia / Sumber iStockphotoSelain mencegah penyebab terjadinya hipersomnia, kamu juga bisa mengenali gejala yang ditunjukkan saat tubuh mengalami hipersomnia ini. Jika kamu sering mengalami tanda dan gejala hipersomnia ini, sebaiknya kamu melakukan pencegahan dan mengatasinya dengan mengatur pola hidup dengan baik. Berikut beberapa tanda dan gejala hipersomnia yang bisa dikenali - Tetap tidur selama waktu yang lama pada malam hari - Sering tertidur pada siang hari dan tidak merasa segar setelahnya - Tertidur secara tiba-tiba, sering kali pada saat makan atau berbicaraMenangani HipersomniaMenangani Hipersomnia iStockphotoPenanganan terhadap hipersomnia ditujukan untuk meredakan tanda dan gejala yang timbul, dengan pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter ahli. Pengobatan stimulan tertentu dapat diresepkan oleh dokter untuk membantu tubuh tetap terjaga pada siang hari bila dinilai dibutuhkan. Selain itu, dokter juga dapat merekomendasikan untuk membuat pola tidur malam yang rutin dan menghindari alkohol, kafein, serta obat-obatan tertentu yang dapat memengaruhi pola tidur. Oleh karena itu, diperlukan pola hidup sehat dengan pengaturan istirahat yang cukup agar terhindar dari hipersomnia Mencegah HipersomniaHipersomnia./Copyright vanyaoboleninovCara mencegah hipersomnia sebenarnya belum terbukti secara efektif sepenuhnya karena penyebab dari hipersomnia sendiri belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa cara tertentu yang diyakini dapat membantu menurunkan rasa kantuk di siang hari. Misalnya dengan membuat agenda tidur, memastikan tidur dan bangun pada jam yang sama setiap harinya, dan memastikan lingkungan tidur adalah tempat yang gelap, sunyi, dan sejuk. Jika kamu menjalankan pola hidup sehat, seperti memperhatikan betul pola tidur dan istirahat yang teratur, maka tentunya penyakit tidak akan mudah menyerang tubuhmu.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

MAKALAHPENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS “FAKTOR PENYEBAB KELAINAN DAN DAMPAK KELAINAN” OLEH : KELOMPOK 3 NI WAYAN SRI DEVI ANGGRENI (E1E014044) NURHASANAH (E1E014045) WIWIK YULIANTI (E1E014072) PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS MATARAM 2017 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas
Halodoc, Jakarta - Bekerja berlebihan alias lembur sekarang sudah terasa seperti kebiasaan, ya? Padahal, ada dampak negatif yang nyata pada tubuh jika itu dilakukan terus-menerus. Sulit tidur, tubuh kelelahan, hingga suasana hati yang mudah berubah menjadi dampak ringan yang sering terjadi. Sayangnya, hal ini justru masih dianggap remeh oleh sebagian orang, terlebih kalangan dewasa hanya itu, pekerjaan atau lingkungan kerja pun ternyata turut menyumbang peran terhadap kondisi kesehatan tubuh. Namun, masih banyak pekerja yang tidak mengetahui akan hal ini. Padahal, berdasarkan buku Seri Pengetahuan Umum Penyakit Akibat Kerja yang ditulis oleh Dr. dr. Anies PKK, banyak sekali faktor pemicu terjadinya penyakit di tempat kerja. Gangguan Kesehatan Akibat Bekerja Sesuai Golongan FisikGejala-gejala yang tubuh kamu alami seharusnya tidak boleh disepelekan, seringan apa pun yang terasa. Pasalnya, beberapa gejala bisa berkembang menjadi penyakit serius yang perlu segera ditangani. Berikut ini masalah kesehatan akibat bekerja yang menyerang kesehatan fisik, yaituTuliOrganisasi Kesehatan Dunia WHO menyatakan, seseorang yang tidak dapat mendengar seperti pendengaran orang normal ambang pendengaran 25 desibel atau lebih baik di kedua telinga dikatakan memiliki gangguan pendengaran. Tingkatannya bisa ringan, sedang, berat, atau parah dan bisa terjadi pada salah satu atau kedua telinga. Baca juga 5 Jenis Gangguan Pendengaran yang Perlu DiketahuiSementara tuli mengacu pada tingkat gangguan pendengaran yang paling tinggi, sehingga membuat seseorang harus berkomunikasi dengan bahasa isyarat karena tidak mampu mendengar suara sama sekali. Penyakit Akibat RadiasiPenyakit yang terjadi akibat radiasi terbagi menjadi dua jenis, yaitu pengion dan non-pengion. Radiasi pengion berasal dari berbagai benda yang mengandung senyawa radioaktif, sehingga mengakibatkan munculnya masalah kesehatan pada kulit dan sistem darah. Sementara radiasi nonpengion berasal dari segala benda yang beroperasi menggunakan daya listrik dan menghasilkan sifat elektromagnetik. Salah satu masalah kesehatan karena radiasi ini adalah sinar inframerah yang bisa mengakibatkan penyakit katarak, sementara pancaran sinar UV bisa mengakibatkan terjadinya conjunctivitis juga Hati-Hati, Katarak Juga Dapat Menyerang BayiPenyakit Akibat SuhuMasalah kesehatan akibat bekerja berdasarkan golongan fisik berikutnya terjadi karena suhu. Tingginya suhu di lingkungan kerja atau ketika bekerja bisa mengakibatkan tubuh mengalami heat stroke, heat cramps, atau Clinic menyebutkan, heat stroke merupakan kondisi ketika suhu tubuh mengalami peningkatan secara signifikan dalam waktu singkat, tetapi tubuh tidak mampu untuk mengendalikan atau mendinginkannya. Tidak hanya suhu tinggi, suhu rendah pun bisa memicu terjadinya masalah, salah satunya adalah frostbite. Kondisi ini ditandai dengan kulit dan jaringan yang membeku dan rusak, sering menyerang bibir, hidung, telinga, kaki, dan tangan. Caisson DiseaseDisebut juga penyakit dekompresi, caisson disease terjadi karena tekanan yang terlalu tinggi dan sering terjadi pada orang-orang yang berprofesi sebagai penyelam. Dilansir dari MSD Manual, gejalanya bisa berupa kelelahan, nyeri pada otot dan sendi, mati rasa, kesemutan, sulit bernapas, hingga gejala yang mirip dengan stroke pada kondisi yang parah. Baca juga Cuaca Makin Panas, Waspada Heat StrokeMasalah PenglihatanTidak hanya radiasi, masalah penglihatan juga bisa terjadi karena buruknya pencahayaan ketika kamu bekerja. Mata minus dan mata kering menjadi masalah penglihatan yang sering terjadi karena interaksi berlebihan pada perangkat elektronik dan pencahayaan yang kurang baik. Jika kamu mengalami gejala penglihatan memburam, kamu bisa langsung membuat janji dengan dokter ahli mata di rumah sakit terdekat. Download dan gunakan aplikasi Halodoc dengan memilih layanan kunjungan rumah sakit, atau tanya dokter untuk tanya jawab seputar masalah kesehatan pada dokter ahli di MSD Manual Consumer Version. Diakses pada 2020. Decompression Clinic. Diakses pada 2020. Diakses pada 2020. Deafness and Hearing Loss. Dr. dr. Anies PKK. 2005. Seri Kesehatan Umum Penyakit Akibat Kerja. Elex Media Komputindo.
Pengertiankebakaran, konsep, penyebab, bahaya dan pengaruh kebakaran Pengertian Kebakaran dan Api Pengertian Kebakaran dan api secara umum adalah dua perihal yang saling berkaitan. Kebakaran adalah nyala api baik besar atau kecil yang berbentuk merugikan dan secara umum sukar untuk dikendalikan. Kebakaran juga menjadi sebuah Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Malang05 Juni 2022 0521Jawabannya adalah faktor teknis, faktor lingkungan dan faktor manusia. Pembahasan Pengenalan potensi bahaya di tempat kerja merupakan dasar untuk mengetahui pengaruhnya terhadap tenaga kerja, serta dapat dipergunakan untuk mengadakan upaya-upaya pengendalian dalam rangka pencegahan penyakit akibat kerja yang mungkin terjadi. Secara umum, potensi bahaya lingkungan kerja dapat berasal atau bersumber dari berbagai faktor, antara lain 1 Faktor teknis, yaitu potensi bahaya yang berasal atau terdapat pada peralatan kerja yang digunakan atau dari pekerjaan itu sendiri. 2 Faktor lingkungan, yaitu potensi bahaya yang berasal dari atau berada di dalam lingkungan, yang bisa bersumber dari proses produksi termasuk bahan baku, baik produk antara maupun hasil akhir 3 Faktor manusia, merupakan potensi bahaya yang cukup besar terutama apabila manusia yang melakukan pekerjaan tersebut tidak berada dalam kondisi kesehatan yang prima baik fisik maupun psikis. Berdasarkan penjelasan di atas maka faktor penyebab yang mengakibatkan dampak langsung dalam hal potensi bahaya lingkungan kerja adalah faktor teknis, faktor lingkungan dan faktor manusia.
1 Bahaya kebakaran yang diakibatkan karena penggunaan bahan kapas, minyak, solar, bensin, dan gas karbit 2. Bahaya akibat sengatan arus listrik 3. Bahaya peledakan yang diakibatkan karena penggunaan pesawat uap dan pemakaian bejana bertekanan tinggi, misalkan tabung zat asam dan pesawat karbit 4.
.
  • kf8exaj4s3.pages.dev/263
  • kf8exaj4s3.pages.dev/296
  • kf8exaj4s3.pages.dev/214
  • kf8exaj4s3.pages.dev/66
  • kf8exaj4s3.pages.dev/953
  • kf8exaj4s3.pages.dev/825
  • kf8exaj4s3.pages.dev/289
  • kf8exaj4s3.pages.dev/969
  • kf8exaj4s3.pages.dev/558
  • kf8exaj4s3.pages.dev/936
  • kf8exaj4s3.pages.dev/409
  • kf8exaj4s3.pages.dev/948
  • kf8exaj4s3.pages.dev/765
  • kf8exaj4s3.pages.dev/155
  • kf8exaj4s3.pages.dev/314
  • apakah faktor penyebab bahaya yang mengakibatkan dampak langsung