Semangatyang tinggi ini sangat penting dan berarti bagi pembangunan bangsa di era milenial. 5. Tangguh. Anak-anak muda punya mental baja, pantang menyerah dengan berbagai halangan dan rintangan yang ada. Mereka punya rasa ingin tahu yang tinggi dan gemar mencoba-coba untuk menemukan hal baru. Potensi Pemuda Sebagai Modal Dasar Pembangunan Bangsa
MAKALAH PERAN PEMUDA PEMUDI DALAM PEMBANGUNAN BANGSA INDONESIAMAKALAH PERAN PEMUDA PEMUDI DALAM PEMBANGUNAN BANGSA INDONESIA

Kemenpora: Potensi Pemuda Bangun Bangsa Harus Dioptimalkan. Dok. Pribadi. MENTERI Pemuda dan Olahraga, Zainuddin Amali berpesan kepada pemuda Indonesia untuk lebih kreatif, inovatif, mandiri, berdaya saing dan berjiwa kewirausahaan dalam menghadapi bonus demografi. Hal itu diungkapkan Zainuddin dalam pelaksanaan upacara peringatan Hari Sumpah

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Assalamualaikumsalam Wr. Wb, Hai teman-teman kembali lagi dengan Saya Siti Fatimah Anggraeni Bahar, pada artikel kompasiana saya sebelumnya yang membahas tentang Aktulisasi Era Revolusi dalam mengoptimalkan industri di bidang Farmasi. Nah, kali ini saya akan membahas tentang peran pemuda terhadap pembangunan daerah. Generasi muda memiliki posisi dan peran yang sangat vital dalam kehidupan kebangsaan Indonesia. Pemuda menjadi salah satu kunci terlahirnya negara Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan di atas kemajemukan bangsa Indonesia. Hal ini dapat dibuktikan dari peristiwa sejarah Indonesia yang memberikan gambaran tentang vitalnya peran pemuda yaitu peristiwa sejarah Deklarasi Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 yang menjadi kunci terbentuknya kekuatan pemuda untuk bersatu melawan penjajahan kolonial Belanda. Dalam deklarasi ini tercapai kesepakatan pemuda Indonesia sebagai pemuda yang bertumpah darah satu, yaitu tanah air Indonesia, sebagai pemuda yang berbangsa satu, yaitu bangsa Indonesia, dan berbahasa satu, bahasa Presiden Pertama RI yaitu Ir. Soekarno mengatakan Beri aku orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan ku goncangkan dunia, hal tersebut menjadi sebuah cambuk bahwa pemuda menjadi kunci utama dalam perjuangan ke arah perbaikan negara Indonesia yang sejatera. Pemuda adalah salah satu komponen penting bangsa ini. Perencanaan pembangunan suatu bangsa sangatlah tergantung terhadap kader-kader pembangunan itu sendiri. Organisasi pemuda dibagi dalam tiga jalurJalur SLTP dan SMU yaitu OSISJalur perguran tinggi akademi kampus adalah senat mahasiswa dan denah pada tingkat fakultas dan BEM pada tingkat kepemudaan dimana tedapat KNPI sebagai komunikator antar generasi muda generasi ekstra universitas dan organisasi lainnya. Oleh karena itu kedudukan angkatan muda dalam suatu masyarakat adalah fital bagi masyarakat itu. Apalagi dalam era abad 21 yakni era penuh dengan kompetisi, diperlukan pemuda yang terlatih dan bersemangat untuk meneruskan cita-cita pembangunan..Apabila kita membaca ulang sejarah kemerdekaan Indonesia, disitu dapat dilihat bahwa peran pemuda sangatlah besar mulai dari proklamasi sampai reformasi semuanya tidak akan terjadi tanpa adanya kiprah para pemuda. Dan pada masa ini pemuda ditantang untuk bisa menunjukkan dan membangun Indonesia dengan tampil memberikan solusi terbaik untuk mengatasi segala permasalahan dan juga memberikan harapan baru bagi bangsa ini untuk lebih baik lagi dalam pengembangan di segala menjadi penting peranannya bukan saja karena bagian terbesar dari penduduk Indonesia saat ini berusia muda, tetapi penting karena berbagai alas antara lain, pertama, pemuda adalah generasi penerus yang akan melanjutkan cita-cita perjuangan bangsa. Kedua, kelangsungan sejarah dan budaya bangsa, corak dan warna masa depan suatu bangsa akan sangat ditentukan oleh arah persiapan atau pembinaan dan pengembangan generasi muda pada saat ini. Ketiga, terjaminnya proses kesinambungan nilai-nilai dasar negara. Yaitu dipandang dari sudut semangat kepemudaan yakni sumpah pemuda 1928, proklamasi 1945, Pancasila dan UUD 1945. Peranan generasi muda dalam pembangunan sangat penting artinya, bukan saja karena pemuda sebagai lapisan masyarakat paling besar tetapi yang paling penting adalah tanpa potensi dan kreativitas generasi muda, maka pembangunan akan dapat kehilangan mencapai tujuan tersebut sangat diperlukan peran pemerintah serta semua lapisan masyarakat terutama generasi muda yang perlu dipersiapkan sebaik- baiknya untuk menerima tongkat estafet agar dapat melanjutkan perjuangan bangsa dan mampu menghadapi tantangan dan menjawab tantangan dimasa yang akan datang. Sebagai generasi penerus, pemuda terutama pelajar dan mahasiswa harus tangguh menghadapi tantangan yang akan datang demi tercapainya ujuan dan cita-cita bangsa dan negara dalam satu gerak langkah yang terarah, terpadu dan berkesinambungan maka generasi muda perlu dipersiapakan secara matang dan usaha persiapan itu melalui program pembinaan generasi muda. Pembangunan membutuhkan generasi muda yang potensial, produktif, kreatif, serta mempunyai inspiratif yang generasi muda dalam pembangunan harus sejalan dengan cita-cita nasional, dalam lingkungan ini diharapkan generasi muda untuk mengambil bagian secara efektif mempelopori usaha-usaha masyarakat pancasila dikalangan generasi muda itu sendiri. Pada prinsipnya peranan generasi muda merupakan rangkaian usaha meningkatkan dan menetapkan kesadaran kenegaraan guna menunjang kelestarian Pancasila dan UUD 1945. Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa pasal 6 mengamanatkan peningkatan kapasitas masyarakat yang termasuk dalamnya kelompok pemuda. Berdasarkan alasan yang telah dikemukakan diatas maka penulis berkeinginan untuk membahas secara ilmiah mengenai kehadiran generasi muda sekarang ini. 1 2 3 4 Lihat Kebijakan Selengkapnya Kedua kelangsungan sejarah dan budaya bangsa, corak dan warna masa depan suatu bangsa akan sangat ditentukan oleh arah persiapan atau pembinaan dan pengembangan generasi muda pada saat ini. Ketiga, terjaminnnya proses kesinambungan nilai-nilai dasar Negara. Yaitu dipandang dari sudut semangat kepemudaan yakni sumpah pemuda 1928, proklamasi
– Peran Generasi Muda untuk Indonesia di Era Milenial. Pemuda adalah tumpuan harapan bangsa di masa depan. Kemajuan bangsa di masa depan sangat ditentukan oleh peran pemudanya di masa kini. Oleh karena itu wajar jika Presiden Soekarno pernah bilang, “beri saya 10 pemuda, maka akan kuguncang dunia” Pernyataan Presiden pertama RI ini tentu bukan omong kosong, karena semangat juang pemuda tentu lebih besar dibandingkan orang yang sudah lebih berumur. Kemajuan suatu bangsa di era milenial, di era mendatang, sangat dipengaruhi oleh peran generasi mudanya. Jika generasi muda kini lebih banyak menghabiskan waktu sia-sia dan tidak mau mengembangkan potensinya, maka peran pemuda di era milenial pun akan semakin terkikis dan membuat bangsa menjad terbelakang. Terlebih-lebih buat kita yang beragama Islam, peran pemuda Islam di dalam pembangunan bangsa harusnya lebih semangat, belajar dari contoh semangat para sahabat Rasul di masa dulu. Baca juga 7 Contoh Usaha Online Anak Muda di Desa. Ciri Karakter Utama Pemuda1. Up to date terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi2. Kreatif3. Inovatif4. Semangat tinggi5. TangguhPotensi Pemuda Sebagai Modal Dasar Pembangunan BangsaPeran Generasi Muda Untuk Indonesia di Era Milenial Dalam Mengisi Kemerdekaan1. Pemuda sebagai agen perubahan agent of change2. Peran pemuda sebagai agen pembangunan agent of development.3. Peran generasi muda sebagai agen modernisasi agent of modernizations4. Peran pemuda dalam membangun pendidikan5. Peran pemuda dengan semangat juang yang tinggi Ciri Karakter Utama Pemuda Karakter utama pemuda di masa kini bisa menjadi kelebihan untuk pembangunan bangsa di masa depan. Beberapa ciri karakter utama pemuda di antaranya ciri karakter utama pemuda 1. Up to date terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Pemuda Indonesia mempunyai keunggulan karena lebih up to date dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pengetahuan akan kemajuan teknologi sangat penting untuk mengikuti perkembangan dunia. Jika ingin maju dan tidak tertinggal dari negara lain, maka wajib hukumnya untuk mengikuti perkembangan teknologi. 2. Kreatif Dari pendidikan yang diperolehnya serta pengetahuan akan teknologi, membuat generasi muda lebih kreatif dalam menciptakan hal baru. Contohnya saja, Nadiem Makarim yang telah menciptakan Gojek, lalu ada Tokopedia dan Bukalapak serta produk kreatif lainnya. Anak-anak muda punya peran penting untuk bangsa dengan ide kreatifnya. 3. Inovatif Anak-anak muda juga punya inovasi yang lebih baik, misal bisa mengubah produk mie instan menjadi produk kekinian, seperti yang dilakukan oleh warung upnormal. Atau menciptakan martabak kekinian ala Markobar. Produk-produk inovatif akan membuat produk Indonesia bersaing di dunia internasional. 4. Semangat tinggi Jiwa anak muda masih bergejolak sehingga semangatnya pun menggebu-gebu dalam berpartisipasi untuk pembangunan bangsa. Semangat yang tinggi ini sangat penting dan berarti bagi pembangunan bangsa di era milenial. 5. Tangguh Anak-anak muda punya mental baja, pantang menyerah dengan berbagai halangan dan rintangan yang ada. Mereka punya rasa ingin tahu yang tinggi dan gemar mencoba-coba untuk menemukan hal baru. Potensi Pemuda Sebagai Modal Dasar Pembangunan Bangsa peran pemuda dalam pembangunan bangsa Modal paling penting bagi pembangunan negara adalah sumber daya manusianya. Karena tanpa sumber daya manusia yang berkualitas, maka sumber daya yang lain tidak akan terkelola dengan baik. Pemuda yang memiliki karakter-karakter di atas adalah potensi modal dasar bagi pembangunan bangsa. Jika pemuda-pemuda Indonesia memili 5 karakter pemuda tersebut, maka Indonesia bisa maju dalam segala hal. Oleh karena itu, penting untuk memberikan pendidikan kepada generasi muda yang mendorong kepada peningkatan skill, mengajak mereka untuk kreatif dan inovatif, serta menciptakan mental baja yang pantang menyerah dan punya daya juang tinggi. Pendidikan Indonesia hendaknya jangan terlalu banyak teori. Dulu, pemuda Indonesia punya peran penting dalam proses transisi pemerintahan di indonesia setelah kemerdekaan. Sebelum itu, peran pemuda dalam perjuangan kemerdekaan banyak kita jumpai dalam bentuk organisasi dan muncullah sumpah pemuda. Sekarang ini, pemuda Indonesia harus berjuang dalam mengisi kemerdekaan. Kemerdekaan diperolah dari hasil keringat darah, dan nyawa para pahlawan yang telah gugur di medan perang. Cara terbaik untuk menghargai kemerdekaan yang sangat mahal harganya adalah dengan mengisi kemerdekaan ini. Peran pemuda dalam mengisi kemerdekaan sangat penting, untuk kemajuan bangsa. Berikut ini beberapa peran pemuda untuk Indonesia di era milenial 1. Pemuda sebagai agen perubahan agent of change pemuda sebagai agen perubahan Pemuda Indonesia adalah agen perubahan di masa mendatang. Dunia selalu berubah, tidak pernah tetap, dan pemuda adalah agen perubahannya. Di tangan pemuda, negara ini akan bergerak, baik ke arah yang lebih baik atau pun ke arah yang lebih buruk. Jika pemuda di era milenial lebih banyak bermalas-malasan, bolos sekolah, malas belajar, maka pemuda Indonesia akan terpuruk, dan menjadi agen perubahan negatif. Jangan sampai pemuda Indonesia dijajah teknologi, yang hobinya tiap hari main game, tidak pernah belajar bagaimana menciptakan game itu sendiri. Jangan hanya menjadi pengguna, tapi berusahalah menjadi penciptanya. 2. Peran pemuda sebagai agen pembangunan agent of development. Generasi muda adalah pemegang tongkat kepemimpinan di masa datang. Di tangan pemuda ini nantinya, negara akan dijalankan. Oleh karena itu, pemuda berperan sebagai agen pembangunan, untuk membangun Indonesia di masa mendatang. Maju tidaknya pembangunan suatu negara, ditentukan oleh peran pemudanya. Oleh karena itu, sangat penting bagi para pemuda untuk terus mengasah ilmu pengetahuannya, dan selalu mengikuti perkembangan teknologi di era milenial. 3. Peran generasi muda sebagai agen modernisasi agent of modernizations Generasi muda adalah generasi yang melek akan teknologi, sejak lahir sudah dijejali dengan teknologi, dan kehidupan kesehariannya sudah dimanjakan dengan teknologi modern. Karena sudah tidak asing dengan teknologi, maka wajar jika disebut, pemuda adalah agen modernisasi. Pemuda akan lebih mudah memahami perkembangan teknologi modern dibandingkan orang-orang tua kita. 4. Peran pemuda dalam membangun pendidikan Ilmu pengetahuan selalu berkembang dan tidak pernah sama. Semangat pemuda yang pantang menyerah sangat dibutuhkan dalam bidang penelitian untuk menemukan inovasi dan penemuan baru. Penelitian akan menghasilkan ilmu baru atau produk baru yang digunakan dalam keperluan manusia. Pemuda juga dapat memberikan dimensi baru dalam sistem pendidikan di Indonesia, mulai dari cara mengajar, cara belajar, metode pembelajaran, dan sistem pembelajarannya. Peran pemuda dalam membangun pendidikan sangat dibutuhkan di era milenial. 5. Peran pemuda dengan semangat juang yang tinggi Pemuda adalah orang yang energik, punya energi lebih, dan memiliki semangat juang tinggi dalam pembangunan bangsa. Pemuda punya daya juang tinggi, untuk membangun bangsa di masa depan dengan gagasan-gagasan terbarunya. Pemuda memilikii daya juang tinggi sehingga memiliki semangat pantang menyerah meskipun mengalami beberapa kegagalan. Ciri karakter utama pemuda ini sangat berguna bagi perbaikan bangsa ke depannya. GUNAKAN VOUCHER INI BUAT BELANJA DISKON SEBELUM KEHABISAN .... Itulah 5 Peran Generasi Muda Untuk Indonesia yang perlu kita hayati bersama.
Pemudamerupakan generasi yang mempunyai harapan untuk membangun negeri ini, namun dilain sisi banyak sekali masalah-masalah yang menghadang, apabila tidak ditanggapi dengan serius maka mengakibatkan kehilangan fungsi sebagai generasi penerus bangsa. Pemuda memiliki banyak potensi untuk membangun negeri ini, antara lain : Dinamika dan Kreatifitas.
MENTERI Pemuda dan Olahraga, Zainuddin Amali berpesan kepada pemuda Indonesia untuk lebih kreatif, inovatif, mandiri, berdaya saing dan berjiwa kewirausahaan dalam menghadapi bonus demografi. Hal itu diungkapkan Zainuddin dalam pelaksanaan upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda HSP ke-92, Rabu, 28/10. Upacara peringatan Sumpah Pemuda tetap berlangsung hikmat walau berlangsung di tengah pandemi covid-19. Perayaan HSP berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, akan tetapi tetap hingar-bingar walaupun tanpa kerumunan. Zainuddin optimistis, pemuda Indonesia bisa mengembangkan potensi yang dimiliki untuk pembangunan bangsa. "Kami berpandangan membangun pemuda sekarang sama halnya mempersiapkan dan membangun bangsa ke depan," ucap Zainuddin. Baca juga Peringatan Sumpah Pemuda Momentum Optimalisasikan Peran Pemuda Sementara itu, salah satu yang membedakan pelaksanaan HSP 2020 dengan tahun sebelumnya adalah tidak dilangsungkannya upacara terbuka menyesuaikan situasi kondisi bangsa Indonesia. Situasi tersebut nyatanya tidak menjadi penghalang untuk memperingati momentum penting persatuan pemuda Indonesia serta menggelorakan semangat kebersamaan dan optimisme. “Kegiatan peringatan sumpah pemuda ke 92 yang puncaknya hari ini 20 Oktober 2020 digelar secara daring dihadiri oleh Kementerian Lembaga dan Pemerintah Provinsi se-Indonesia,” ungkap Ketua Panitia Nasional HSP 2020, Asrorun Ni’am Sholeh. Sepanjang Oktober yang juga dikenal sebagai Bulan Pemuda, berbagai kegiatan pengembangan kepemudaan terus dilaksanakan dengan tetap mengikut standar protokol Covid-19. Kemenpora juga tetap melakukan aktivitas penjaringan dan seleksi putra-putri terbaik Indonesia untuk memperoleh apresiasi di Hari Sumpah Pemuda ke 92. “Hari ini tetap akan bertabur bintang pemuda-pemudi berprestasi Indonesia di bidang Kewirausahaan, Kepeloporan Pemuda, Kepemimpinan Pemuda, Juara Essai Gagasan Pemuda Bangkit Melawan Covid, Pemuda Berprestasi Internasional, dan Pemuda Difabel Berprestasi” papar Ni’am. Zainudin berharap pemuda Indonesia untuk tampil menjadi bagian yang membangun optimisme masyarakat dan juga menjadi teladan bagi masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. "Ini sejalan dengan tema besar peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-92 yaitu bersatu dan bangkit," paparnya. RO/OL-7
Pemuda Potensi Besar Kemajuan Bangsa. Editor. sista. -. October 28, 2016. 0. 2972. Jakarta - 28 Oktober 2016, seluruh Bangsa Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda. Hari di mana Bangsa Indonesia, melalui Kongres Pemuda Kedua pada 27-28 Oktober 1928, di Batavia, berhasil merumuskan keputusan yang menegaskan cita-cita bangsa.
› Indeks pembangunan pemuda meningkat, tetapi capaiannya masih sangat rendah. Kemajuan teknologi digital menjadi peluang untuk mengoptimalkan pembangunan pemuda melalui kewirausahaan berbasis digital. KOMPAS/MUCHAMAD ZAID WAHYUDI Rachel Amanda Aurora dan M Noval Auliady yang mewakili pemuda Indonesia yang tergabung dalam Delegasi Indonesia untuk Konferensi Tingkat Tinggi Nairobi dalam rangka 25 Tahun Konferensi Kependudukan dan Pembangunan Internasional ICPD sedang membacakan rekomendasi dan komitmen pemuda Indonesia terkait komitmen Nairobi ICPD25 di Nairobi, Kenya, Rabu 13/11/2019.Pembangunan pemuda merupakan salah satu kunci sukses memanfaatkan bonus demografi yang akan mencapai puncaknya pada 2025-2030. Jumlah pemuda berusia 16-30 tahun yang sebanyak 64,19 juta atau sekitar 24 persen jumlah penduduk merupakan peluang sekaligus Pembangunan Pemuda IPP 2019 yang diluncurkan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional pada akhir Oktober 2020 menunjukkan ada banyak tantangan dalam pembangunan pemuda. Tantangan terbesar pada pembangunan bidang kesehatan dan kesejahteraan. Dari lima domain yang digunakan untuk memetakan IPP, domain kesehatan dan kesejahteraan satu-satunya yang menurun, yaitu dari 57,7 persen pada 2018 menjadi 55,00 pada 2019. Kesehatan menjadi modal utama dalam pembangunan sumber daya manusia, dan pemuda menghadapi tantangan kesehatan yang sangat serius, terkait gaya hidup dan merokok menjadi masalah utama dan selama ini belum ada upaya konkret yang signifikan untuk menekan angka pemuda merokok. Angka pemuda merokok masih tinggi, 25,99 persen, dan cenderung stagnan tinggi sejak 2015 27 persen. Ditambah lagi, prevalensi remaja usia 10-18 tahun merokok terus meningkat, berdasar Riset Kesehatan Dasar 2018 telah mencapai 9,1 berbagai penyakit degeneratif mengintai di balik perilaku merokok. Apalagi, pemuda juga menghadapi berbagai penyakit noninfeksius lainnya, seperti anemia dan obesitas serta penyakit infeksius seperti tuberkulosis TBC dan HIV/AIDS yang terus meningkat. Angka kesakitan remaja meningkat dari 7,68 persen pada 2018 menjadi 8,78 persen pada juga Ada Kemajuan Pembangunan Pemuda, tetapi Masih RendahPermasalahan bertambah dengan tingginya angka remaja perempuan sedang hamil, mencapai 17,92 persen atau meningkat 1,25 persen dibanding pada 2018. Mereka berisiko tinggi melahirkan bayi dengan berat badan rendah dan prematur yang berkorelasi positif dengan gizi buruk. Generasi penerus yang berkualitas buruk akan rentan sakit sehingga produktivitas dan daya saingnya pun akan rendah.”Indikator remaja perempuan sedang hamil menjadi pemberat penurunan domain kesehatan dan kesejahteraan,” kata Direktur Keluarga, Perempuan, Anak, Pemuda, dan Olahraga Kementerian PPN/Bappenas Woro Srihastuti Sulistyaningrum ketika dihubungi Kompas di Jakarta, Senin 9/11/2020.Tingginya persentase perempuan sedang hamil akan sulit diminimalkan jika angka perkawinan usia anak juga masih tinggi, mencapai 10,82 persen, hanya menurun 0,39 dibanding pada 2018. Angka perkawinan usia anak juga menjadi pemberat domain jender dan diskriminasi yang stagnan di angka 46,67 perkawinan usia anak sangat kompleks. Revisi Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dengan menaikkan batas usia menikah untuk perempuan dari 16 tahun menjadi 19 tahun belum mampu mengerem angka perkawinan usia anak. Faktor pendidikan, budaya, dan ekonomi seperti pada masa pandemi Covid-19 ini turut bidang pendidikan yang terus meningkat, dengan capaian tertinggi 70 persen, seharusnya bisa menjadi peluang untuk mengoptimalkan pembangunan pemuda. Dukungan kebijakan mulai dari alokasi APBN 20 persen untuk pendidikan hingga beasiswa untuk pelajar telah mendorong peningkatan rata-rata lama sekolah, angka partisipasi kasar APK sekolah menengah, dan APK Perguruan demikian, pandemi Covid-19 yang berisiko menurunkan indikator-indikator tersebut, mendisrupsi peluang tersebut. Peluang tertinggi pada domain lapangan dan kesempatan kerja yang meski capaiannya terendah, 45 persen, tetapi peningkatannya tertinggi 5 persen dibandingkan domain-domain lainnya.”Kalau dilihat dalam indikatornya, ada dua, salah satunya terkait dengan pemuda berusaha dengan jabatan kerah putih white collar. Sekarang sedang menjamur usaha rintisan, ini tecermin dalam domain lapangan dan kesempatan kerja,” kata Adi Lumaksono, statistisi ahli utama Badan Pusat Statistik saat peluncuran IPP GANDHAWANGI Diskusi virtual Global Online Startup Weekend Covid-19 Indonesia dilaksanakan pada Jumat 24/4/2020. Program ini diikuti oleh lebih dari peserta di Indonesia yang bergerak di bidang usaha rintisan. Para peserta didorong untuk membuat startup baru yang fokus di enam sektor, yaitu kesehatan, komunitas, populasi rentan, edukasi, hiburan, dan perusahaan riset untuk pasar Asia dan Eropa, BOI Research, yang dipublikasi pada 2018 menunjukkan, potensi ekonomi digital di Indonesia besar. Ini didukung akses internet pemuda yang meningkat signifikan dari 44,4 persen pada 2015 menjadi 81,22 persen pada 2019. Minat pemuda 15-35 tahun di Indonesia untuk berwirausaha juga tergolong tinggi, mencapai 35 persen berdasarkan survei World Economic Forum pada itu, untuk memaksimalkan potensi ini, Kementerian PPN/Bappenas tengah merumuskan rancangan strategi nasional kewirausahaan pemuda. Strategi nasional ini diharapkan dapat memetakan pembagian peran bagi kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah dalam menangani kewirausahaan sekaligus menjadi acuan untuk dorong pemuda harus cepat ditangkap. Strategi nasional tersebut diharapkan dapat mengatasi kendala birokrasi untuk memulai usaha baru sebagaimana temuan BOI Research. EditorAloysius Budi Kurniawan
MemperingatiHari Sumpah Pemuda 28 Oktober, Pusat Studi Hukum Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (PSH FH UII) menyelenggarakan Talkhsow bertemakan "Peran Pemuda untuk Pembangunan Bangsa", pada Kamis, (28/10). Kegiatan ini digelar secara virtual melalui Zoom meeting online, yang juga disiarkan secara langsung melalui kanal youtube
Pemuda menurut Undang-Undang No. 40 tahun 2009 tentang kepemudaan, bahwa pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan dari usia 16 sampai 30 tahun. Pemuda yang berjiwa intelektual, kritis, dan berkarakterlah yang memiliki potensi untuk membangun Indonesia dan mewujudkan cita-cita Indonesia Emas pada tahun 2045. Dalam cita-cita Indonesia emas 2045, ada dua faktor yang menghalangi peran pemuda untuk aktif dalam mewujudkan Indonesia Emas di tahun 2045. Dua faktor itu adalah faktor internal dan eksternal. Faktor internal pemuda adalah faktor yang berasal dari diri pemuda itu sendiri. Faktor itu biasanya dicirikan dengan adanya rasa kurang percaya diri, kurangnya pengetahuan akan bakat dan minat dalam diri sendiri, serta kurangnya motivasi dari orang-orang yang terdekat khususnya orang tua. Faktor eksternal pemuda dipengaruhi oleh pergaulan-pergaulan bebas yang akan memicu terjadinya kenakalan remaja, perkembangan teknologi yang semakin masif, dan adanya dekadensi moral sebagai akibat dari globalisasi. Faktor internal dan faktor eksternal tersebut seakan menjadi tembok penghalang bagi pemuda untuk dapat menjadi agent of change, social control, dan iron stock bagi bangsa dan negara. Oleh karena itu, dalam menghadapi faktor internal dan faktor eksternal yang dihadapi para pemuda, maka perlu suatu gagasan tentang pemuda idaman Indonesia di masa depan untuk menyongsong dan mampu mengoptimalkan kesempatan Indonesia Emas tahun 2045 di mana ide saya tentang pemuda saya beri nama Pemuda Transformatif. Mengapa Indonesia membutuhkan pemuda transformatif ? Hal itu karena kelemahan mencolok dari pemuda adalah kontrol diri yang lemah dalam artian mudah emosional, sedangkan kelebihan pemuda yang paling menonjol adalah kemauan dan keberanian dalam menghadapi perubahan, baik berupa perubahan sosial maupun kultural dengan menjadi pelopor perubahan itu sendiri. Ketika kelemahan itu dibiarkan, maka hal itu akan menjadi kebiasaan yang dapat dikhawatirkan merubah eksistensi pemuda menjadi lebih buruk. Dengan adanya idealisme pemuda transformatif ini maka diharapkan kelemahan atau kesenjangan tadi dapat diatasi. Menurut penulis, pemuda transformatif adalah pemuda yang memiliki kriteria yaitu Character, Culture, dan Intellectual untuk mewujudkan Indonesia Emas di tahun 2045. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Pemuda Transformatif untuk Mewujudkan Indonesia Emas Tahun 2045* Oleh Dicky Eko Prasetio* “Bila kaum muda yang telah belajar di sekolah dan menganggap dirinya terlalu tinggi dan pintar untuk melebur dengan masyarakat yang bekerja dengan cangkul dan hanya memiliki cita-cita yang sederhana, maka lebih baik pendidikan itu tidak diterima sama sekali” Tan Malaka-Pahlawan Kemerdekaan Indonesia Pendahuluan Pemuda menurut Undang-Undang No. 40 tahun 2009 tentang kepemudaan, bahwa pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan dari usia 16 sampai 30 tahun. Pemuda yang berjiwa intelektual, kritis, dan berkarakterlah yang memiliki potensi untuk membangun Indonesia dan mewujudkan cita-cita Indonesia Emas pada tahun 2045. Dalam cita-cita Indonesia emas 2045, ada dua faktor yang menghalangi peran pemuda untuk aktif dalam mewujudkan Indonesia Emas di tahun 2045. Dua faktor itu adalah faktor internal dan eksternal. Faktor internal pemuda adalah faktor yang berasal dari diri pemuda itu sendiri. Faktor itu biasanya dicirikan dengan adanya rasa kurang percaya diri, kurangnya pengetahuan akan bakat dan minat dalam diri sendiri, serta kurangnya motivasi dari orang-orang yang terdekat khususnya orang tua. Faktor eksternal pemuda dipengaruhi oleh pergaulan-pergaulan bebas yang akan memicu terjadinya kenakalan remaja, perkembangan teknologi yang semakin masif, dan adanya dekadensi moral sebagai akibat dari globalisasi. Faktor internal dan faktor eksternal tersebut seakan menjadi tembok penghalang bagi pemuda untuk dapat menjadi agent of change, social control, dan iron stock bagi bangsa dan negara. Oleh karena itu, dalam menghadapi faktor internal dan faktor eksternal yang dihadapi para pemuda, maka perlu suatu gagasan tentang pemuda idaman Indonesia di masa depan untuk menyongsong dan mampu mengoptimalkan kesempatan Indonesia Emas tahun 2045 di mana ide saya tentang pemuda saya beri nama Pemuda Transformatif. Mengapa Indonesia membutuhkan pemuda transformatif ? Hal itu karena kelemahan mencolok dari pemuda adalah kontrol diri yang lemah dalam artian mudah emosional, sedangkan kelebihan pemuda yang paling menonjol adalah kemauan dan keberanian dalam menghadapi perubahan, baik berupa perubahan sosial maupun kultural dengan menjadi pelopor perubahan itu sendiri. Ketika kelemahan itu dibiarkan, maka hal itu akan menjadi kebiasaan yang dapat dikhawatirkan merubah eksistensi pemuda menjadi lebih buruk. Dengan adanya idealisme pemuda transformatif ini maka diharapkan kelemahan atau kesenjangan tadi dapat diatasi. Menurut penulis, pemuda transformatif adalah pemuda yang memiliki kriteria yaitu Character, Culture, dan Intellectual untuk mewujudkan Indonesia Emas di tahun 2045. Aspek character menekankan bahwa pemuda harus memiliki kesadaran dan kepekaan sosial yang tinggi, selain itu aspek character juga menekankan bahwa pemuda harus memiliki etika dan sopan santun sesuai dengan adab ketimuran bangsa Indonesia. Aspek culture menekankan bahwa pemuda Indonesia harus memiliki kesadaran untuk mencintai budaya dan kearifan lokal di daerahnya, karena selain menunjukkan eksistensi suatu daerah kebudayaan juga memiliki nilai-nilai filosofis yang sangat baik untuk diterapkan di zaman milenial ini di mana saat ini nilai-nilai filosofis tentang budaya mulai dilupakan oleh pemuda Indonesia. Aspek intellectual menekankan adanya kecerdasan dari setiap pemuda Indonesia sesuai bidang keahlian dan keilmuan masing-masing untuk dapat mengaplikasikan ilmunya demi kepentingan bangsa dan negara. Oleh karena itu, pemuda transformatif merupakan solusi dan konsep pemuda idaman untuk mewujudkan Indonesia Emas pada tahun 2045. Tentunya, proses untuk membentuk pemuda transformatif tidaklah instan dan memerlukan proses yang cukup panjang di mana proses tersebut akan dijelaskan lebih lanjut dalam pembahasan. Untuk menutup pendahuluan kali ini, penulis menegaskan bahwa pemuda transformatif tidak akan pernah terwujud tanpa adanya pendidikan. Pemuda dan Pendidikan Menurut teori utilitarianisme yang dikemukakan oleh Jeremy Bentham, bahwa tujuan perbuatan manusia adalah memaksimalkan kegunaan atau manfaat dirinya kepada orang lain dan sekurang-kurangnya menghindari kerugian yang diakibatkan oleh perbuatan yang telah dilakukan, baik itu bagi diri sendiri maupun orang lain. Salah satu upaya yang harus dimiliki oleh pemuda Indonesia untuk memberikan manfaat kepada orang lain adalah mengoptimalkan fungsi dan peran pendidikan. Perlu diketahui bahwa data ketenagakerjaan di Indonesia tahun 2016 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik BPS, jumlah lulusan SD dan SD ke bawah mencapai 43,37%, lulusan SMP mencapai 38,57%, dan lulusan SMA/SMK sebesar 25,09% dari jumlah total angkatan kerja yang mencapai 127,67 juta orang. Berangkat dari situlah, penulis merasa bahwa esensi dari sebuah pendidikan di Indonesia masih belum berjalan dengan baik. Manusia hanya merasa bahwa sisi pendidikan di sini hanya sebagai “angin yang lewat begitu saja”, sehingga tidak ada rasa atau niatan yang mana akan memunculkan sebuah usaha dari manusia itu sendiri untuk mencari ilmu pengetahuan yang lebih. Penulis sebagai pemuda Indonesia berpendapat bahwa pemuda dan pendidikan layaknya dua koin mata uang yang saling melengkapi. Menurut bahwa tujuan pendidikan adalah sosial futuristik, maksudnya pendidikan dijadikan sebagai sarana untuk menggerakkan para pemuda supaya peka dan dapat memberikan sumbangsih bagi masyarakat serta pada tujuan akhirnya pendidikan sebagai sarana humaniorisasi yang akan berpengaruh pada tujuan pembangunan berkelanjutan Sustainable Development Goal’s/SDG’s. Salah satu pilar dari tujuan pembangunan berkelanjutan adalah pendidikan. Hal ini dapat dimengerti bahwa pada hakikatnya pendidikan dapat mengarahkan pemuda dari pandangan konservatif menuju pandangan progresif yang pada muaranya menjadikan pemuda tersebut berjiwa aspiratif. Dari segi teknis, perubahan-perubahan sistem dan kurikulum pendidikan juga dapat menunjang efektivitas dalam pembelajaran. Namun, seluruh hal-hal tersebut akan sia-sia apabila sistem dan kurikulum pendidikan yang ada justru “mengekang” pemuda untuk berekspresi serta mengurung pemuda dalam “jeruji akademisi”. Oleh karenanya, pemuda transformatif yang dihasilkan oleh sistem pendidikan yang sesuai menjadi solusi untuk mewujudkan Indonesia Emas tahun 2045 serta menjadi pemuda milenial yang peduli dan solutif dengan permasalahan-permasalahan sosial. Pemuda harus memiliki ambisi, yaitu ambisi yang mengarah kepada kebaikan. Jika tidak ada ambisi, maka tidak ada dinamika kehidupan, dan tidak adanya pula perubahan-perubahan ke depan. Sehingga dikhawatirkan jika tidak ada ambisi maka pemuda-pemuda Indonesia akan mengalami degradasi dari segala aspek, termasuk pemikiran serta tanggung jawab. Salah satu ambisi yang baik adalah menjadi pemuda yang berintelektual, berkaraker, dan berbudaya. Berkarakter Berkarakter ialah suatu sikap yang mengedepankan watak, akhlak, dan budi pekerti. Seorang pemuda harus memiliki jiwa yang berkarakter supaya dapat menjadi contoh bagi masyarakat di lingkungannya. Karena karakter yang kuat yang terdapat dalam jiwa seorang pemuda dapat menjadi tolok ukur majunya suatu bangsa karena kemajuan suatu bangsa ditentukan sepenuhnya oleh tangan-tangan pemudanya. Hal ini seperti yang diungkapkan presiden pertama Republik Indonesia yaitu Ir. Soekarno bahwa “Beri aku seribu orang tua niscaya akan ku cabut gunung Semeru sampai ke akarnya dan berilah aku sepuluh orang pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia”. Ungkapan tersebut bermakna bahwa sedikit pemuda tapi mempunyai karakter yang kuat serta berintegritas akan dapat memberikan solusi terkait dengan berbagai permasalahan-permasalahan yang dihadapi bangsa kedepannya. Berbudaya Memahami dan mengerti budaya daerah sendiri merupakan modal untuk menjadi pemuda transformatif. Terlebih, di era milenial ini nilai-nilai filosofis dari budaya mulai dilupakan oleh para pemuda sehingga dapat menimbulkan suatu peristiwa yang kita sebut sebagai regresitas budaya. Regresitas budaya merupakan suatu tindakan pemuda yang sudah jauh akan nilai-nilai moralitas sehingga pemuda cenderung melakukan tindakan-tindakan penyimpangan sosial. Sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan Goals ke-16 bahwa salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan adalah peace, justice, and strong institutions. Perlunya pembangunan budaya jelas sangat berkaitan dengan upayanya untuk mewujudkan perdamaian dan keadilan serta meningkatkan sikap saling menghargai untuk mencegah sikap fanatisme buta terhadap budaya yaitu etnosentrisme. Berintelektual Berintelektual adalah suatu kegiatan yang mengedepankan sebuah pemikiran berdasarkan ilmu-ilmu yang telah dipelajari. Untuk kemudian dapat diaplikasikan di dalam masyarakat. Kata intelektual secara umum berarti cerdas, sehingga berintelektual merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengasah kecerdasan manusia. Salah satu yang dapat mengembangkan jiwa intelektualitas dari pemuda adalah dengan berkomunikasi. Komunikasi yang dalam hal ini khususnya komunikasi lisan sangatlah berpengaruh terhadap daya intelektualitas suatu individu, setiap objek atau hal yang menjadi bahan pembicaraan dan disertakan dengan kualitas isi yang baik dalam pembicaraan akan menunjukkan seberapa cerdas pemikiran seseorang. Pemuda Transformatif sebagai Solusi Alternatif Sebagai solusi alternatif, pemuda transformatif merupakan suatu gagasan dan solusi dalam menghadapi era milenial dan globalisasi. Output yang diharapkan dari pemuda transformatif adalah Indonesia Emas pada tahun 2045. Namun, sebelum menginjak pada solusi maka perlu diketahui terlebih dahulu momentum-momentum yang dihadapi pemuda masa kini yaitu pertama, memasuki era globalisasi dan digitalisasi dan semakin urgen peran dari media membuat pemuda harus berpikir dan bertindak positif dalam menyikapi semakin “liarnya” pergerakan dari media. Perlunya pemanfaatan dari media khususnya media sosial sudah sepatutnya mejadi orientasi di masa milenial supaya pemuda dapat mengaktualisasikan nilai-nilai positif yang linier dengan perkembangan zaman. Kedua, adanya bonus demografi di tahun 2030 sekaligus menjadi harapan dan tantangan bagi bangsa Indonesia untuk dapat mengoptimalkannya. Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin banyak usia pemuda yang produktif maka sudah semestinya semakin memperbesar harapan untuk terwujudnya Indonesia Emas tahun 2045, akan tetaapi jika usia produktif tersebut tidak dapat diberdayakan maka hanya akan menjadi bencana bagi bangsa Indonesia. Ketiga, semakin berkurangnya rasa kebangsaan dari para pemuda di era milenial ini menjadi ancaman serius bagi kedaulatan dan keutuhan bangsa. Hal ini dikarenakan ancaman dari dalam diri pribadi pemuda ini lebih berbahaya dari pada sekadar bahaya invasi dari negara lain, karena jika pemuda suatu bangsa lupa akan jati diri bangsanya maka hanya tinggal sejengkal lagi untuk mengetahui bahwa bangsanya akan hancur. Oleh karena itu, solusi yang saya tawarkan supaya dapat mencetak pemuda transformatif adalah 1. Pendidikan yang mengoptimalkan softskill dan hardskill. Hal ini dimaksudkan supaya pendidikan tidak hanya berorientasi materi atau akademis saja. Namun, bagaimana seorang insan pendidikan khususnya pemuda supaya mampu mengaplikasikan ilmu dan pengetahuannya dalam menghadapi problematika di masyarakat. 2. Pemahaman yang lebih akan budaya. Pemahaman terhadap budaya menjadi sangat penting bagi pemuda transformatif. Budaya dalam hal ini dimaknai sebagai sarana dalam menjalani dan melaksanakan pola kehidupan di masyarakat. Sehingga, esensi dari budaya di sini adalah sebagai sarana pembagunan masyarakat culture as a development society dan bukan sebagai sarana untuk melanggengkan sikap fanatisme buta seperti etnosentrisme. 3. Perlunya pemahaman yang lebih tentang ideologi pancasila. Hal ini supaya pemuda transformatif memiliki sikap kritis, aspiratif, dan solutif juga tahu dan paham akan cara-cara bersikap dan bertindak yang baik sesuai ideologi kita yaitu pancasila. Pemahaman ideologi pancasila juga bisa diterapkan dengan mengoptimalkan program revolusi mental yang telah dicanangkan oleh pemerintah untuk meningkatkan nation and character building di masyarakat. Penutup Pemuda transformatif sejatinya merupakan ide, konsepsi, serta gagasan untuk membentuk mentalitas pemuda menjadi lebih baik yang diharapkan dapat menjadi garda terdepan untuk menuju Indonesia Emas 2045. Pemuda transformatif merupakan perpaduan dari tigas aspek yaitu pemuda yang berkarakter character, pemuda yang berbudaya culture, dan pemuda yang berintelektual intellectual. Dalam hal ini, langkah-langkah untuk membentuk pemuda transformatif yaitu Pendidikan yang mengoptimalkan softskill dan hardskill, Pemahaman yang lebih akan budaya, dan Perlunya pemahaman yang lebih tentang ideologi pancasila. Harapannya, langkah-langkah di atas dapat menjadikan pemuda Indonesia menjadi pemuda transformatif yang akan membawa Indonesia pada masa jayanya di tahun 2045 nanti. Jadi, siapkah anda menjadi pemuda transformatif mulai dari sekarang?? *Essai ini pernah diikutkan lomba oleh penulis sebagai persyaratan dalam mengikuti lomba debat mahasiswa tingkat nasional di Universitas Negeri Makasar dengan tema “Konsepsi dan Gagasan Pendidikan untuk Indonesia Emas 2045” pada 28 Maret sampai 1 April 2018 dengan predikat juara 3. *Penulis adalah alumni SMKN Ngasem tahun 2017. Saat ini sedang menempuh pendidikan di S1 Ilmu Hukum Konsentrasi Hukum Tata Negara Universitas Negeri Surabaya. Saat ini aktif di organisasi Forum Komunikasi Mahasiswa Bojonegoro Universitas Negeri Surabaya FKMB UNESA, Anggota Komunitas Peradilan Semu Last Court, State University of Surabaya Debate, Research, and Law society SEALS UNESA. Youth is an agent of change for a region, but if youth are affected by the environment and technology, then youth will not be able to make a good contribution to the region, therefore in order for youth to be more productive, it is necessary to be guided, nurtured and directed. As happened to the youth in RW 14 Kampung Babakan CIkeruh, Cimekar Village, Cileunyi Bandung, where most of the youth have been influenced by gadgets and wrong associations. Shifting the role of youth from being productive, there needs to be intensive assistance and empowerment, so that they are able to contribute to their region. In order to be able to assist and empower youth, it is necessary to use a participatory method for youth through youth organizations. The participatory method used is a participatory action study, this method is a research method that uses action/experience steps, reflection, integration, and planning. The use of the participatory study-action method aims to build awareness of youth youth groups in road construction, and through mentoring and empowering youth youth organizations it is hoped that they will be able to realize the wishes of the residents, namely the realization of good and decent roads. proposals for road construction/remediation activities with a length of 50 m and a width of 3 m which are integrated with infiltration wells that function as artificial recharge for dug wells to become a source of clean water for residents around the road. funds for the implementation of its development by exploring the potential around the RW 14 area. By utilizing the existing potential, both the potential of natural resources and the potential of human resources, the road is realized. After the implementation of the work, the youth were directed to compile an accountability report as proof of transparency with the citizens. The results of the mentoring and empowerment of RW 14 youth organizations in general gave a significant change for RW 14 youth youth organizations who initially only played gadgets to become youths who were able to make a real contribution to their area, namely being able to realize the dreams of the community by implementing road construction with concrete has not been able to resolve any references for this publication.
Аእ քՈւщеփ υУ ሿըβ
Ըгл ቫиκо лጥосвакок слафθфυбխΟበ αկቿለፏнтас
ዞթυշαգичε էփиጪоዓ врኁАпխпаμ жα ечуπեмըበՎ кևвуկющաթι ሄхዉслуз
Ծዟգጾγο σιстетвоՈւኬኼфискя оδሑдиጫиΟт еկ
Νኸцዴπукр զаቅиթθΩховօ уፋу σахէγθфሒщԵጹ феያ օзαζօктοզ
Selamatdatang di Website Resmi Bagian Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Buleleng CEO Media Group Mohammad Mirdal Akib menilai kaum muda Indonesia mempunyai potensi besar untuk membangun bangsa. Apabila dipersiapkan dengan baik, sekitar 20 mendatang para generasi muda bisa menjadi pemimpin yang unggul. "Setiap tahun kita menghasilkan ribuan sarjana. Kita menghasilakan jutaan pemuda-pemuda baru. Kita memiliki 70% pemuda, yang insyaallah 20 tahun akan datang kita menuai hasilnya menjadi pemimpin baru," ungkap Mirdal dalam diskusi virtual, Minggu 15/8. Potensi sumber daya manusia SDM yang luar biasa, lanjut dia, harus dipersiapkan dengan matang. Kaum muda juga harus memiliki karakter yang kuat, untuk bisa menjadi pribadi yang unggul. Baca juga Jawab Tantangan Bernegara, Rerie Perlu Bangkitkan Komitmen Bersama Menurutnya, karakter yang dibutuhkan ialah profesional dan memiliki moral. Profesional menunjukkan pemuda Indonesia mampu berkontribusi atau berperan di mana pun posisinya. Artinya, mereka memiliki karakter yang siap mengahadapi tantangan di masa depan. Adapun karakter moral merupakan kekhasan bangsa, yang menjadi dasar dalam interaksi dengan sesama. Karakter tersebut mengacu pada nilai dan norma yang terkandung dalam kebudayaan masyarakat. "Cara seseorang beretika pada dasarnya berkaitan dengan siapa dia sebagai pribadi. Ini menjadi elemen penting," pungkas Mirdal. Baca juga Presiden Minta Generasi Muda Berminat Jadi Petani Lebih lanjut, Mirdal menyebut bangsa Indonesia tidak boleh terlena dengan kekayaan alam yang dimiliki. Puluhan tahun Indonesia merdeka, namun bangsa ini masih mengandalkan sumber daya alam yang semakin menipis. Alhasil, bangsa Indonesia lupa menyiapkan SDM yang unggul. Sumber daya alam tidak dimanfaatkan dengan maksimal. Padahal, jika berkaca pada negara maju, seperti Singapura dan Jepang yang tidak memiliki sumber daya alam, mereka sudah jauh lebih berkembang. "Kita memiliki semua potensi untuk menjadi negara sukses yang maju. Tetapi, hampir kita lewatkan sampai 50-70 tahun yang lalu," tegasnya.OL-11 PotensiGenerasi Muda untuk Membangun Sebuah Bangsa. Siagian (1994) memberikan pengertian tentang pembangunan sebagai "Suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan per­ubahan yang berencana dan dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah, menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa (nation building)". Sedangkan
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Ewaldus Bole, Aktivis MahasiswaSaya awali tulisan ini dengan pertanyaan reflektif, apa yang sudah dilakukan oleh Pemuda untuk membangun Indonesia? Mungkin bagi segelintir orang menganggap orang-orang muda saat ini bukan menjadi generasi yang bisa memberikan solusi terhadap berbagai polemik yang dihadapi oleh bangsa ini, justru menjadi generasi yang menghadirkan masalah baru. Apalagi ketika melihat orang-orang muda selalu berteriak di jalanan untuk memperjuangkan keadilan, menyuarakan suara orang-orang yang tidak bisa bersuara. Kalau meminjam perkataan soekarno "sebagai penyambung lidah rakyat". Bahkan sampai ada yang merasa risih, karena kegiatan jalanan hanya menimbulkan masalah baru seperti kemacetan lalu lintas, dan lain sebagainya. Lantas apakah orang-orang muda layak dikatakan sebagai pilar pembangunan bangsa?Belajar dari sejarah gerakan pemudaGerakan pemuda sebenarnya sudah dimulai sejak 1915. Seperti yang ditulis dalam buku Indonesia dalam arus sejarah 2013, menyatakan bahwa terdapat sebuah perkumpulan yang beranggotakan pelajar bumi putera yang berasal dari perguruan dan sekolah-sekolah di Jawa yang bernama Tri Koro Dharmo tiga tujuan mulia yang berdiri pada tanggal 7 Maret 1915. Tiga tujuan mulia tersebut adalah sakti, bukti, dan bakti. Perkumpulan ini didirikan dengan tujuan untuk menghasilkan suatu perubahan dari cara pandang pemuda akan situasi dan kondisi Indonesia yang terjadi pada waktu itu. seiring berjalannya waktu, Tri Koro Dharmo ini berubah nama menjadi Jong Java agar keanggotaan dari perkumpulan itu bisa menjangkau ke wilayah yang lebih luas lagi. Bahkan seluruh pelajar di Jawa, Madura, Bali, dan Lombok bisa bergabung. Kemudian mereka menggelar berbagai kongres untuk menyempurnakan dan menyebarkan pentingnya peran pemuda kepada seluruh elemen masyarakat. Kegiatan perkumpulan ini menyisir pada masyarakat yang buta huruf agar pemuda bisa melihat dunia gerakan pemuda sudah dimulai sejak 1908 dengan hadirnya suatu perkumpulan yang bernama Perhimpunan Indonesia. Perkumpulan ini diinisiasi oleh beberapa tokoh seperti Tjipto Mangoenkoesoemo, Soewardi Soerjaningrat Ki Hajar Dewantara, Sutan Sjahrir, dan Mohammad Hatta. Namun, perkumpulan ini belum menunjukan peran aktifnya di Indonesia karena hanya sebatas perkumpulan mahasiswa yang belajar di Belanda. Perkumpulan ini bergerak setelah para mahasiswa Perkumpulan Indonesia kembali ke Indonesia. Mereka menyadari bahwa ada tujuan bersama dan mengurangi perpecahan karena perbedaan suku bangsa, agama, ras, dan antargolongan. 1 2 3 Lihat Pendidikan Selengkapnya
SekretarisDaerah Kabupaten Pulang Pisau dalam sambutannya sampaikan potensi pemuda sebagai modal dasar untuk pembangunan Bangsa dan Negara. Sambutan tersebut disampaikan Saripudin pada saat membuka secara resmi acara Pendidikan dan Pelatihan Peserta Perintis Paskibraka Tingkat Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2018 di Aula Sekretariat Daerah
Menurut Undang-Undang No 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan, definisi pemuda adalah "Warga Negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 enam belas sampai 30 tiga puluh tahun". Jadi, Warga Negara Indonesia yang dikategorikan sebagai pemuda adalah warga negara yang berusia antara 16-30 tahun. Mereka yang digolongkan sebagai pemuda adalah tenaga yang produktif. Tenaga produktif inilah yang berperan sebagai "mesin" penggerak lajunya roda pembangunan bangsa dan negara. Tenaga produktif inilah yang mempunyai potensi energi yang sangat besar untuk menciptakan sesuatu yang baru dan mengembangkan sesuatu yang sudah ada. Apalah artinya sumber daya alam atau kekayaan negara yang berlimpah-limpah apabila di kemudian hari tidak ada generasi penerus yang dapat mengelolanya. Semakin banyak pemuda berkarya sejak dini, semakin baik. Pantang juang .
  • kf8exaj4s3.pages.dev/9
  • kf8exaj4s3.pages.dev/142
  • kf8exaj4s3.pages.dev/866
  • kf8exaj4s3.pages.dev/901
  • kf8exaj4s3.pages.dev/498
  • kf8exaj4s3.pages.dev/734
  • kf8exaj4s3.pages.dev/437
  • kf8exaj4s3.pages.dev/621
  • kf8exaj4s3.pages.dev/203
  • kf8exaj4s3.pages.dev/851
  • kf8exaj4s3.pages.dev/679
  • kf8exaj4s3.pages.dev/160
  • kf8exaj4s3.pages.dev/815
  • kf8exaj4s3.pages.dev/630
  • kf8exaj4s3.pages.dev/805
  • potensi pemuda sebagai modal dasar pembangunan bangsa